Kamis 27 Jul 2017 09:24 WIB

Orkestra Vincolus akan Kunjungi Kepulauan Seribu

Warga Kepulauan Seribu menggunakan ojek kapal untuk ziarah kubur di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (26/5).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Warga Kepulauan Seribu menggunakan ojek kapal untuk ziarah kubur di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pendidikan dan Kebudayakan memboyong musisi Orkestra Vincolus dari Spanyol. Kedatangan Orkestra Vincolus Spanyol akan berdampak kepada destinasi 10 prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), termasuk Danau Toba yang menjadi salah satu lokasi tujuan kedatangan musisi ini. Sekitar 50 musisi yang didatangkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud itu juga berencana mengunjungi satu destinasi prioritas lainnya, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan Vincolus rencananya datang ke Indonesia Danau Toba sejak tanggal 26 sampai dengan 30 Juli 2017. Di Kepulauan Seribu, musisi asal Negeri Matador itu akan unjuk gigi di Pulau Pramuka pada tanggal 7 Agustus 2017. Vincolus juga bakal menggelar showcase dan jam session bersama masyarakat lokal dan juga berwisata di di Pulau Dolphine, Pulau Perak, dan Pulau Cina.

”Ini bagian dukungan kami terhadap destinasi-destinasi yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menpar Arief Yahya. Semoga kehadiran mereka bisa banyak membawa manfaat, termasuk juga untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, agar gaungnya makin mendunia,” ujar dia.

Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara Asia pertama yang menjadi sasaran project ini. Selama di Jakarta, imbuh Hilmar, ternyata bukan hanya akan tampil di Kepualaun Seribu. Musisi asal Spanyol itu pada tanggal 3-6 Agustus  akan melakukan beberapa kegiatan Konser Musik di Gudang Sarinah, Pertunjukan Musik di Plasa Insan Berprestasi, Konser Musik bersama Trust Youth Orchestra di Plasa Insan Berprestasi, serta beberapa workshop musik dan Flashmob di area Car Free Day di Jakarta.

“Jakarta dipilih karena merupakan tempat bertemunya berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Serta memperluas peluang dan jaringan kerjasama bagi komunitas budaya yang ada di Jakarta, melalui ajang pertemuan dengan seniman internasional,” ujarnya.

Prajurit TNI AD melakukan patroli di kawasan Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Antara)

Sebelum ke Jakarta, Vincolus akan menyambangi Danau Toba. Selama di Danau toba Vincolus juga akan melakukan Workshop musik, donasi dan reparasi alat musik, serta donasi buku. Yang lebih spesial lagi adalah pada tanggal 29 Juli Vincolus bakal menggelar konser di Amphiteater It Del. Ini adalah Konser simfoni yang akan menampilkan  Vinculos  dan  kolaborasi dengan seniman lokal.

Dalam acara ini juga diundang 600 siswa dari berbagai sekolah dasar, menengah, tinggi di Kab. Tobasa. Selain itu, masih di Danau Toba, tepatnya di Kabupaten Humbang Hasundutan, Vincolus akan melakukan syuting video clip saat konser untuk menunjukan keindahan alam desa Bakkara.

Selama di sana, mereka akan melakukan Workshop musik, donasi dan reparasi alat musik, donasi buku. Hal itu dilakukan karena para musisi Spanyol memiliki kesaaman budaya dan karakter. ”Tentunya keindahan Danau Toba akan terkesplore habis, mereka akan kita perlihatkan kehebatannya dan keindahan Danau Toba. Secara budaya warga Batak memiliki karakter yang hampir mirip dengan masyarakat Spanyol yang pada umumnya menggemari seni musik dan perayaan atau festivities,” kata Hilmar.

Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hirmasyah Thaib mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud yang telah membuat agenda Vincolus di dua destinasi prioritas Kemenpar Danau Toba dan Kepulauan Seribu. Seperti diketahui, 10 destinasi yang biasa disebut dengan 10 Bali Baru itu adalah Danau Toba, Bangka Belitung, Bromo, Kepulauan Seribu, Kepualaun Seribu, Morotai, Wakatobi, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Tanjung Lesung.

Hiram mengutip apa yang sering diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa Wisata Budaya terus dirumuskan formulasi percepatannya. Terutama Penyusunan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program di 10 Destinasi Prioritas.

Urusan budaya memang tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Arief Yahya.

Dia menyadari, 60 persen alasan wisman datang ke Indonesia adalah karena factor budaya. Sebanyak 35 persen karena alam atau nature, dan 5 persen man made, seperti MICE -meeting, incentive, conference-exhibition, lalu sport tourism, showbiz, dan buatan manusia yang lain.

Karena itu, ketika ada pentas bernuansa budaya, maka itu akan mengamplifikasi budaya local di tanah air. Potensi Indonesia sangat kaya. Ada 1.340 suku bangsa yang bisa dieksplorasi, lebih dari 17.000 pulau, 34 propinsi, 416 Kabupaten dan 98 kota di Indonesia. Ribuan suku tadi juga menyimpan 583 bahasa dan dialek yang berbeda-beda.

“Itu semua ada potensi, yang memiliki cultural value yang tinggi. Tinggal, bagaimana agar cultural value itu juga memiliki commercial value yang balance. Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Maka aspek commercialnya juga juga harus dipikirkan agar bisa membuat budaya itu sustainable,” kata Menteri Arief Yahya.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement