Rabu 26 Jul 2017 14:45 WIB

Bos Sido Muncul: Wisata Rawa Pening Bisa Mendunia

Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Dok Kemenpar
Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kepedulian PT Sido Muncul Tbk untuk membangkitkan wisata tak diragukan lagi. Di Jawa Tengah, pabrik jamu ini mempromosikan obyek wisata Rawa Pening di Kabupaten Semarang menjadi destinasi wisata unggulan.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan pembuatan iklan terbaru Kuku Bima Energi di kawasan Rawa Pening, Kamis (20/7). Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa Rawa Pening dipilih untuk pengambilan gambar iklan produk Sido Muncul. Danau seluas 2.600 hektare di sekitar 20 kilometer selatan Kota Semarang ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sana juga ada cerita 'Baru Klinthing' yang melegenda di Indonesia.

"Kami ingin memperkenalkan Rawa Pening lebih luas lagi di Indonesia bahkan mancanegara," kata Irwan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/7).

Irwan menyebut, selain mempromosikan produk Kuku Bima, melalui iklan ini Sido Muncul mengajak pemerintah untuk lebih memperhatikan permasalahan yang terjadi di Rawa Pening. Dalam hal ini terkait eceng gondok yang menutupi mayoritas permukaan danau. Irwan berharap pemerintah lebih memperhatikan Rawa Pening agar eceng gondok teratasi. "Rawa Pening bisa menjadi destinasi wisata yang mendunia," ujarnya.

Dia optimistis danau alam Rawa Pening bisa menjadi destinasi wisata dunia. Namun, danau yang membelah empat kecamatan di kabupaten berslogan Bumi Serasi ini harus bersih dari eceng gondok. "Luas Rawa Pening lebih dari 2.500 hektare sangat berpotensi untuk menarik jutaan wisatawan. Namun sayangnya eceng gondok tersebar di setiap daerah di danau ini dan sangat mengganggu," ujarnya.

Menurut Irwan, apabila Rawa Pening bersih dari eceng gondok dan dapat dijadikan destinasi wisata yang mendunia, akan mendatangkan pendapatan asli daerah serta membuka lapangan kerja. Turis-turis yang datang ke Solo dan Yogyakarta bisa lanjut ke Rawa Pening. Apalagi jika jalan tol Semarang-Solo sudah terhubung.

"Untuk itu, kami membuat iklan terbaru Kuku Bima Energi di Rawa Pening supaya pemerintah menaruh perhatian penuh. Saya juga berharap Pak Jokowi datang ke Rawa Pening dan melihat langsung kondisinya," ujarnya.

Irwan mengaku siap jika ikut dilibatkan untuk mengelola eceng gondok yang sangat mengganggu di Rawa Pening. Apalagi, tanaman gulma air tersebut bisa dijadikan bahan bakar berupa briket untuk pengolahan industri di pabrik Sido Muncul.

Selain briket, Sido Muncul juga menggunakan limbah padat jamu dan hasil wood pallet untuk bahan bakar boiler proses produksi jamu. Tapi jumlah briket dan limbah padat jamu baru memenuhi 50 persen saja dan 50 persen lainnya masih menggunakan gas.

Irwan pernah menyampaikan soal pengelolaan eceng gondok di Rawa Pening kepada Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Arief pun meresponsnya dengan positif. "Bagus. Mengatasi pertumbuhan eceng gondok yang cepat, untuk bio energi, sekaligus membuat rawa atau danau itu kelihatan lebih menarik," kata Arief.

Dia menilai, setelah dikelola dan ditata, Rawa Pening akan menjadi destinasi wisata yang dikunjungi banyak orang. "Kegiatan ekonomi masyarakat bisa lebih hidup, dan sustainable" ujar Arief. Dengan begitu, ada pilihan baru bagi masyarakat untuk menikmati keindahan danau yang sekian lama tenggelam oleh eceng gondok. Apalagi posisi geografisnya berada di tengah-tengah Joglosemar.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement