Rabu 26 Jul 2017 11:52 WIB

DPR Puji Pariwisata Banyuwangi

Wisatawan berada di kaldera untuk menikmati panorama kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (16/4).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Wisatawan berada di kaldera untuk menikmati panorama kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi dinilai benar-benar layak untuk disebut Kota Festival karena selalu menarik mendatangkan banyak wisatawan. Terbukti, sejumlah anggota Komisi X DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Pariwisata di Banyuwangi, sampai kebingungan mencari hunian hotel di Banyuwangi karena semua penuh diisi wisatawan.

Rombongan dipimpin langsung Ridwan Hisyam tersebut, diikuti setidaknya 10 anggota legislatif ini, diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Saba Swagatha Blambangan. Tampak hadir pula Arzetti Bilbina, Venna Melinda dan beberapa politisi senayan lainnya.

"Ini sebenarnya sebuah prestasi. Karena apa, Banyuwangi berkembang pesat pariwisatanya. Sampai-sampai kami tidak kebagian kamar. (Hotel-red) Santika penuh, El Royal juga penuh karena ada kegiatan Kemenristek Dikiti. Nah ini keberhasilan Banyuwangi, mengembangkan MICE atau meeting, incentive, convention dan exhibition," ujar Ridwan, Sabtu (22/7).

Menurut Ridwan, ini menjadi dorongan bagi Pemkab untuk mengembangkan lagi kapasitas hotel berkelas di Banyuwangi. Dia mengaku, bukannya tidak bersedia menginap di hotel kecil atau homestay, namun kegiatan kunker harus mengikuti aturan protokoler, berbeda bila berkunjung sendiri.

"Mungkin hotel-hotel yang di pinggir pantai atau yang kecil-kecil bisa dikembangkan sehingga bisa menerima pengunjung menginap," kata Ridwan.

Ridwan menambahkan, kedatangan para wakil rakyat ini untuk mencari bahan tentang pengembangan wisata daerah. Pihaknya sudah lama mempersiapkan kunjungan ke Banyuwangi mengingat perkembangan pariwisata di sini. Ridwan mengapresiasi kemajuan Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata.

"Ini sebagai kunjungan awal untuk melihat secara langsung tentang geliat pariwisata di Banyuwangi yang saat ini meningkat pesat. Hasil kunjungan kami jadikan bahan untuk memberi masukan ke Kementerian Pariwisata," kata dia.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan semenjak menetapkan diri sebagai kabupaten berbasis pariwisata, Banyuwangi selalu dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Tak jarang, saat weekend, seluruh hotel penuh. Apalagi saat di gelar beberapa kegiatan Banyuwangi Festival, bukan tidak mungkin kamar hotel penuh dan menolak adanya tamu.

"Itu karena dianggap di Banyuwangi tidak banyak pengunjung yang menginap di hotel. Nyatanya banyak sampai kepenuhan," ujar Bupati Anas.

Anas mengaku, saat ini masih dibangun tiga hotel berbintang di Banyuwangi. Rencana, ketiga hotel tersebut akan mulai bisa melayani tamu pada akhir tahun ini.

"Ada 4.000 kamar saat ini. Dan semua penuh. Rencananya ada tambahan hotel lagi diakhiri tahun ini sudah mulai beroperasi," ujarnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan Banyuwangi saat ini sangat berpotensi juga untuk dikembangkan sebagai tujuan MICE (meeting, incentives, conference, exhibition). Untuk itu, berbagai sarana dan prasarana pendukung harus terus dibenahi.

"Anggota DPR ke sini saja kehabisan hotel, padahal jadwal sudah dimundurkan jadwalnya tapi tetap tidak dapat hotel. Ini membuktikan bahwa Banyuwangi sudah banyak didatangi orang untuk tujuan MICE," ujar Esthy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement