Selasa 25 Jul 2017 14:40 WIB

12 Negara Asing Ikuti Kejuaraan Balap Sepeda di Sulteng

Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi para penyuka wisata olahraga balap sepeda level internasional, siap-siaplah kosongkan jadwal pada 6 hingga 8 November 2017. Sebab, akan ada kejuaraan balap sepeda Tour de Central Celebes (TDCC) 2017 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kegiatan ini rencananya juga diikuti 150 peserta dari 12 negara sahabat yakni Kanada, Singapura, Malaysia, Korea, Belanda, Kuwait, Sri Lanka, Vietnam, Filipina, Thailand, Brunei, dan Prancis. Untuk tim Indonesia sendiri ada lima  tim pembalap sepeda nasional yang akan tampil.

TDCC 2017 akan menempuh jarak sepanjang 491,4 kilometer yang terbagi menjadi tiga etape. Pada etape pertama, para pembalap akan melintasi Kabupaten Tojo Una Una sampai Kabupaten Poso dengan jarak 192 kilometer. Di etape kedua peserta akan menampuh jarak 143,6 kilometer yang melewati Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. Di etape terakhir, para pebalap akan menempuh jarak 143,3 kilometer yang melintasi Kabupaten Parigi Mouting hingga Kabupaten Sigi dan Kota Palu.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan perhelatan TDCC menjadi sarana publikasi dan promosi Sulawesi Tengah di tingkat nasional dan internasional. Tujuannya tak lain mendorong provinsi tersebut menjadi tujuan wisata dan investasi, serta mempromosikan kepulauan Togean sebagai destinasi wisata unggulan.

“Melalui event balap sepeda berskala internasional ini, juga mengajak pebalap dan masyarakat untuk bisa menikmati tempat-tempat wisata unggulan Sulawesi Tengah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/7).

Destinasi wisata di Sulawesi Tengah diantaranya Pusentasi, Jembatan Palu, Gunung Gawalise, Cagar Alam Morowali, Taman Nasional Lore Lindu, Tugu Perdamaian, Danau Poso, dan Kepulauan Togean. "Tidak hanya menyedot kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, event ini juga mampu menggerakkan ekonomi daerah dan mendorong perbaikan infrastruktur,” ujar Esthy.

 

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan, kunjungan wisatawan ke Provinsi Sulawesi Tengah pada 2016 mencapai jumlah kunjungan wisman 57.461 orang dan wisnus 3.019.448 orang. Tahun ini, jumlah tersebut diproyeksi akan menigkat dengan target wisman 75 ribu orang serta wisnus 3.757.841 orang.“Semoga dengan adanya event ini, jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat secara signifikan,” kata dia.

 

Longki mengatakan, selain kejuaraan balap sepeda, akan ada pula berbagai kegiatan pendukung di lokasi garis awal dan akhir arena balap sepeda seperti festival seni. Kegiatan ini, kata dia, juga mendorong masyarakat lokal untuk tampil di pertunjukan aneka seni musik, tari dan budaya yang ada Sulawesi Tengah. Nantinya pertunjukan itu akan disaksikan para pebalap mancanegara.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebut balap sepeda TDCC 2017 mampu berperan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Sulawesi Tengah. Kegiatan itu juga untuk menyiapkan berbagai destinasi untuk dipromosikan di acara bertaraf internasional.

 

Sport tourism itu media value-nya sangat tinggi, lebih tinggi daripada direct impact sekitar 10 persen berbanding 90 persen untuk media value. Jadi kalau mau menjual acara media value-nya harus sangat tinggi. Selamat bertanding, salam Wonderful Indonesia,” kata Arie.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement