REPUBLIKA.CO.ID, WARWICK -- Penyanyi pop pria terbaik selama dua tahun berturut-turut oleh Anugerah Musik Indonesia, Muhammad Tulus, menghibur mahasiswa Indonesia peserta Simposium Internasional ke-9 PPI-Dunia di Inggris.
Para hadirin adalah peserta Indonesian Scholars International Convention (ISIC) atau Konvensi Internasional Sarjana Indonesia dari seluruh dunia yang digelar di Warwick Arts Centre, University of Warwick, Inggris, Senin (24/7) malam.
Dalam acara Gala Cultural Night, malam budaya yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris Raya, penyanyi kelahiran Bukitinggi, Sumatera Barat menggemparkan panggung Warwick Arts Centre, University of Warwick yang dihadiri Dubes Indonesia untuk UNESCO Fauzi Soelaiman dan Ibu Bonita, atase dikbud Indonesia dari Inggris, Thailand, Malaysia, serta para pembicara lainnya.
"Saya sangat senang bisa tampil dan menghibur seluruh mahasiswa yang datang dari berbagai belahan dunia," ujar Tulus usai pertunjukan. Dalam penampilannya Tulus membawakan lagu Teman Hidup dan dua orang mahasiswa dari London dan Belfast diajak Tulus naik ke panggung untuk melantunkan lagu "Teman Hidup" dan "Sepatu".
Selain itu, dia juga menyanyikan lagu "Ruang Sendiri", "Pamit", "Monokrom "dan lagu Gajah yang mengingatkan akan masa kecilnya karena ia sering dipanggil dengan 'Gajah' serta lagu "Sewindu" karena penantian cukup lama. Tulus yang mengawali debut album Tulus yang dikeluarkan/dirilis tahun 2011 Rolling Stone Indonesia, juga melantumkan Lagu "Tanah Air" yang menyentuh mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu.
Suasana gempita dan eluan pujian disampaikan para mahasiswa dengan penampilan Tulus. Sebagian untuk pertama kalinya menyaksikan pertunjukan konser musik Tulus seperti yang disampaikan Rifdy Sofwan, mahasiswa yang menimba ilmu di Arab Saudi salah satu peserta konferensi PPI Dunia itu.
"Saya suka dengan penampilan Mas Tulus, suaranya di atas rata rata orang biasa," ujar Rifdy Sofwan yang baru pertama kali menonton sebuah konser hidup itu mengakui pembawaan musik yang lancar dan syahdu.
Tulus bisa dengan mudah membawa suasana batin para pendengarnya, ujar Rifdy yang kuliah di Islamic University of Medina di Kingdom of Saudi Arabia (KSA). Konser Tulus begitu berkesan. Selain karena lagu-lagunya yang cukup mendalam, Tulus juga menyanyikan lagu "Tanah Air" yang mengingatkan mahasiswa Indonesia untuk kembali ke Tanah Air dan berkarya bagi bangsa.
"Menyentuh sekali," ujar Valentina Ermita Herdani yang menuntut ilmu di Program Master of Science in Clinical Trials, London. Tulus juga mengajak para mahasiswa untuk pulang dan membangun Indonesia bersama-sama.
Pada acara malam budaya juga ditampilkan tari Bali Puspawresti yang dibawakan mahasiswa dari London dan tari Bahuma dari Kalimantan Barat yang ditarikan Valentina Ermita Herdani, mahasiswa di University College of London.