Jumat 21 Jul 2017 17:23 WIB

Nias Selatan Gelar Kontes Surfing

Wisatawan bermain surfing. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wisatawan bermain surfing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NIAS -- Hari jadi Kabupaten Nias Selatan ke-14 akan dijadikan magnet kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara oleh pemerintah daerah (pemda) setempat. Dua agenda akan diselenggarakan pada 25 hingga 28 Juli di Pantai Sorake.

Kegiatan tersebut adalah Nias Selatan Open Surfing Contest 2017 (NSOSC 2017) dan Festival Lagu Daerah, Budaya, dan Tradisi Kabupaten Nias Selatan. Total hadiah yang diperebutkan yaitu Rp 87 juta. Semua itu terselenggara atas kerja sama pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Nias Selatan dengan Asosiasi Peselancar Nias Selatan (APNS), dan Kementerian Pariwisata.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Nias Selatan, Anggreani mengatakan ombak di Pantai Sorake sedang tinggi-tingginya. Lomba ini terbuka bagi peselancar lokal dan mancanegara. "Tujuan besarnya adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisata, baik lokal maupun mancanegara ke Nias Selatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/7).

Menurut Anggreani, kegiatan ini akan diadakan secara reguler setiap tahun sehingga para pencinta selancar serta wisatawan dari seluruh dunia bisa menikmati keindahan alam di Nias Selatan. Terakhir, lomba sejenis dilakukan tahun lalu pada pelaksanaan Pesta Ya’ahowu 2016.

Selain untuk memeriahkan peringatan hari jadi, NSOSC 2017 ini juga dimaksudkan untuk menjaring bakat-bakat generasi muda Nias di bidang olahraga selancar sehingga mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional pada masa mendatang. NSOSC 2017 akan dibagi dalam tiga divisi, yakni man division (pria 16 tahun ke atas), woman division (perempuan 16 tahun ke atas), dan grommet (pria dan wanita).

Selain kegiatan NSOSC 2017, Pemkab Nias Selatan juga menggelar festival budaya dan tradisi, festival lagu daerah, dan adat istiadat Nias Selatan, seperti faluaya, famadaya harimao, lompat batu, tari moyo, dan fataelesa. Tradisi dan budaya ini adalah warisan leluhur Nias Selatan yang perlu dilestarikan.

Pantai Sorake merupakan surganya pecinta olahraga selancar. Pantai ini juga masuk dalam 10 besar tempat selancar terbaik di dunia bahkan disebut-sebut nomor dua di dunia setelah Hawai. Di bulan Juni hingga Juli Pantai Sorake sangat ramai dikunjungi turis asing untuk berselancar karena ketinggian ombaknya bisa mencapai 10 hingga 12 meter.

Selain tempat favorit untuk selancar, Pantai Sorake sangat unik karena tidak ditemukan pasir yang melandai seperti pantai pada umumnya. Yang ada, hanyalah batu karang yang bertebaran. Terumbu karang yang ada dipantai ini sangatlah indah untuk dipandang. Kemudian, di sekitar pantai sudah terdapat penginapan dan hotel sehingga tidak perlu repot lagi.

Kementerian Pariwisata sedang menggencarkan titik baru selancar berkelas dunia di Indonesia. Penggemar selancar ini adalah wisman yang kebanyakan berasal dari Australia. Mereka sudah menjadikan Bali sebagai rumah kedua karena selancar. Mereka sudah familiar berselancar di ombak Kuta Bali. “Marketnya sudah jelas, mereka sudah ke Bali. Sekarang tinggal diperkenalkan spot baru itu ke negaranya,” kata Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement