Selasa 18 Jul 2017 08:33 WIB

Tidak Semua Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Kampus Populer

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Mahasiswa sedang belajar di kampus.
Foto: dok Republika
Mahasiswa sedang belajar di kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua menjadi pusat utama anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pengertian. Pemenuhan kebutuhan termasuk pendidikan pun menjadi perhatian penting yang perlu dipersiapkan dengan matang.

"Peran orangtua itu sentral buat anak berkebutuhan khusus, mereka menjalankan banyak hal sebab ekosistem Indonesia belum mendukung untuk anak berkebutuhan khusus," kata Pemerhati Pendidikan Najelaa Shihab.

Meski aturan mewajibkan sekolah menerima siswa dengan kebutuhan khusus, nyatanya tidak semua institusi pendidikan siap. Dengan kondisi tersebut, orangtua kembali menjadi sosok yang berperan aktif memilih tempat yang paling tepat.

Tapi, sebelum memutuskan anak berkebutuhan khusus melanjutkan jenjang pendidkan lebih tinggi seperti perguruan tinggi, orangtua mesti sadar apakah itu perlu atau tidak. Menurut Najelaa, terkadang beberapa anak disabiltas tidak perlu masuk institusi pendidikan tinggi.

"Harus ada riset lebih dalam, anak siap tidak buat masuk lingkungan yang lebih beragam, bertemu orang lain yang sangat berbeda," kata inisiator Pesta Pendidikan itu.

Ketika melihat anak berkebutuhan khusus siap untuk terjun ke lingkungan yang beragam, baru orangtua bisa memutuskan untuk memilih institusi pendidikan yang siap. Dalam pencarian ini pun, orangtua tidak bisa bersikap egois dengan memilih kampus paling terkenal atau banyak diminati.

Justru, menurut pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) ini, kampus yang paling banyak diminati belum tentu cocok. Terkadang malah kampus-kampus yang lebih kecil cenderung cocok sebab lebih menekankan suasana lingkungan yang hangat dan akrab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement