Jumat 14 Jul 2017 11:46 WIB

Agen Travel Thailand Dibawa Famtrip ke Lokasi Agrowisata

Sejumlah wisatawan menyaksikan pemandangan Gunung dan Danau Batur di kawasan wisata Kintamani, Bali, Kamis (14/2).
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Sejumlah wisatawan menyaksikan pemandangan Gunung dan Danau Batur di kawasan wisata Kintamani, Bali, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan membawa TTAA (Thai Travel Agents Associations) yaitu asosiasi travel agents Thailand famtrip ke Bali, Bromo, Bandung dan Batu Malang. Adapun destinasi yang akan diperkenalkan adalah yang memiliki Agrowisata yang keren-keren.

 

Mengapa agrowisata? Karena asosiasi yang beranggotakan 780 agent ini berencana mengadakan incentive trip dan mendatangkan 6000 wisatawan mancanegara (Wisman) Thailand yang bergerak di bidang agrobisnis pada tahun 2018.

 

"Kegiatan Famtrip akan dilaksanakan pada tanggal 10-14 Juli 2017 di Bali dan 17 – 22 Juli 2017 di Bandung-Bromo-Malang. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan famtrip adalah site visit, hotel inspection, dan networking dengan travel agent lokal yang bekerjasama dengan ASITA," ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana.

Pitana menambahkan, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia, khususnya Bali, Bandung, dan Jawa Timur (Malang) yang memiliki pesona agrowisata yang cukup dikenal sekaligus mempengaruhi pengambil keputusan untuk mengadakan incentive tour tersebut di Indonesia.

 

Adapun Famtrip nantinya akan mengunjungi Tegalalang Rice Village, Kintamani, Batur and Penelokan villages, Uluwatu, Tanah Lot, Kawah Putih Ciwidey, Bromo, dan Kusuma Agrowisata Batu.  Rizki Handayani menambahkan, Thailand dinilai sangat potensial untuk digarap mengingat Negeri Gajah Putih itu pada tahun lalu dikunjungi 30 juta wisman. Peningkatan promosi wisata Indonesia di Thailand diharapkan tidak hanya menjaring wisman warga Thailand, melainkan juga wisman negara lainnya yang tengah berwisata di Thailand.

 

Beberapa kegiatan yang dilakukan, di antaranya familiarization trip (famtrip) ke destinasi di Indonesia bagi operator tur dan wartawan Thailand, memfasilitasi pertemuan operator tur Indonesia dengan Thailand, serta promosi wisata bahari Indonesia di Phuket.

 

“Kalau mereka sudah kenal baik dengan destinasi Indonesia dan sudah berjejaring dengan operator tur di Indonesia, selanjutnya kita lakukan misi penjualan dan festival di Thailand,” ujarnya.

Asisten Deputi Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani mengungkapkan, kunjungan 20 operator tur asal Thailand untuk famtrip ke Bandung, Yogyakarta, dan Bali, dalam rangka pengenalan wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). Hal itu juga terkait dengan rencana kedatangan 6.000 petani Thailand ke Indonesia pada tahun depan guna meninjau dan mempelajari pertanian di Indonesia.

 

“Itu kan semacam incentive trip yang selama ini kurang dioptimalkan. Mereka tertarik untuk melihat destinasi baru, seperti agrowisata. Orang Thailand kan suka makan salak dan Yogyakarta punya komoditas itu,” sebutnya.

 

Menurut Rizki, secara statistik angka kunjungan wisman asal Thailand menunjukkan tren menanjak. Pada periode Januari 2017, tercatat kunjungan wisman Thailand sebanyak 5.885, lalu naik menjadi 6.332 pada Februari, dan kembali meningkat pada Maret dan April, yaitu masing-masing sebanyak 7.382 dan 12.142 kunjungan. Upaya mengoptimalkan kunjungan wisman dari Thailand itu diharapkan dapat mengimbangi angka kunjungan wisman asal Singapura dan Malaysia yang dalam beberapa bulan terakhir agak menurun.

 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui bahwa Thailand sangat sukses mengelola pariwisatanya. Bahkan, Indonesia dan Thailand membuka peluang kerjasama di bidang pariwisata. ”Kedatangan rombongan Wisman di bidang agrobisnis ini bukti bahwa kerjasama pariwisata kami dengan Thailand terus berlanjut,” kata Arief Yahya.

 

Selain soal digital, Indonesia dan Thailand bersepakat beberapa hal. Pertama, membuka rute penerbangan baru dari Don Muang Bangkok atau kota kedua di Thailand, ke beberapa kota kedua lain di Indonesia. Yang pertama dan slotnya cukup adalah Solo, Jawa Tengah.

Arief Yahya pun menyebut salah satunya kerjasama dengan Thai Lion Air, salah satu operator maskapai yang terdaftar di Thailand, yang sudah menyatakan ketertarikannya. Thailand juga akan mendorong marina di Phuket untuk segera bergabung dalam inisiatif triangle, Sabang-Langkawi-Phuket, tiga negara. Dia juga setuju, Sail Sabang 2017 pada Desember nanti sebagai kick off menuju yacht race atau regata selanjutnya untuk tiga negara dalam satu paket destinasi.

 

Indonesia dan Thailand juga sepakat menggarap pasar Timur Tengah bersama dalam joint promotion di berbagai event. Arief Yahya menjelaskan soal jumlah wisata religi, umrah dan haji itu lebih dari 2 juta orang Indonesia ke Timur Tengah. Thailand adalah "rival profesional" Indonesia. Thailand adalah Balinya Indonesia di ASEAN. Mereka sudah benar-benar hidup, atmosfer pariwisatanya dalam satu ekosistem industri yang terintegrasi dengan bagus.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement