Rabu 12 Jul 2017 16:01 WIB

Peserta TEFL dan TEFLIN Ditawari Paket Wisata Yogyakarta

Wisatawan memotret matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tenngah.
Foto: Antara
Wisatawan memotret matahari terbit dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tenngah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bakal menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Asia TEFL (Teaching English as a Foreign Language/Pengajaran Bahasa Inggris) ke-15 dan TEFLIN  (The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia) ke-64. Kegiatan berlangsung  pada 13-15 Juli 2017 di Hotel Royal Ambarrukmo dan Hotel Eastparc Yogyakarta.

Seluruh lini di Kementerian Pariwisata kompak mempersiapkan Konferensi TEFL Asia ke-15 dan TEFLIN ke-64 di Yogyakarta. Divisi Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar langsung tancap gas mempersiapkan segala hal menjelang Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris TEFL Asia ke-15 dan Teflin ke-64 di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), 13-15 Juli 2017. Utamanya, tawaran paket wisata.

Kemenpar Dukung Konferensi TELF dan Telfin di Yogyakarta

Kementerian Pariwisata memang tak ingn melewatkan begitu saja konfrensi internasional itu. Bayangkan, 1500 orang bakal masuk ke Kota Gudeg secara bersamaan. Setengahnya berasal dari mancanegara. Ada Cina, India, Israel, Jepang, Malaysia, Mongolia, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Srilanka dan Vietnam. Semua potensi wisata di destinasi liburan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama itu langsung dikupas habis.

"Kami ingin jadi tuan rumah yang terbaik, karena itu semua potensi wisaat Yogyakarta kami gali. Semuanya akan ditawarkan ke peserta konferensi," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata Esthy Reko Astuti .

Dua paket wisata langsung disiapkan untuk memanjakan MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) tourism itu. Paket pertama dinamakan Morning Package dengan tujuan Kraton Yogyakarta, Merapi Volcano, Lava Tour, dan Candi Borobudur. Sedangkan untuk paket kedua (Afternoon Package). Para peniliti, dosen, dan praktisi ini akan diajak mengexplore Candi Prambanan, menikmati Sunset di Candi Ratu Boko, dan menyaksikan Sendratari Ramayana.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, jumlah wisatawan ke Yogyakarta yang identik dengan kota budaya dan kota pariwisata sangat cocok untuk menggelar acara Konferensi. Kunjungan ke Yogyakarta akhir akhir ini melonjak sangat tajam, terlebih setelah kedatangan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama ke Yogyakarta yang membawa efek positif yang luar biasa bagi pelaku pariwisata.

"Orang jadi tahu mana itu Becici, Dlingo, Bantul tidak hanya candi-candinya saja yang indah tapi banyak hal lain di Yogya yang bisa dieksplore. Silakan berkonferensi. Nikmati kuliner, budaya, dan destinasi kelas dunia di Yogyakarta," kata Arief Yahya.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement