REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Promotor Ed Sheeran Stuart Galbraith meminta Google berbuat lebih banyak dalam menghentikan penjualan tiket sekunder untuk penampilan penyanyi tersebut. Ini terjadi setelah Google mendorong penggemar ke situs sekunder Viagogo yang menjual tiket tur Ed Sheeran dengan harga sangat tinggi.
"Google perlu tunduk pada tekanan dan berhenti mengambil uang untuk tiket yang dijual di pasar sekunder," katanya seperti diberitakan BBC, Selasa (11/7).
Tiket untuk tur 'Divide' Ed Sheeran mulai muncul di Viagogo hanya beberapa menit setelah dirilis. Padahal baik Ed Sheeran maupun dirinya sangat tidak menginginkan adanya tiket sekunder.
Banyak langkah dilakukan untuk mencoba menghentikan tiket sekunder tur ini. Termasuk memperingatkan adanya ancaman penuntutan. "Sebagian besar situs sekunder menuruti ancaman penuntutan kami, namun Viagogo tidak," ujar dia.
Ed Sheeran sebelumnya memperingatkan bahwa siapapun yang membeli dari situs tiket sekunder tidak akan diizinkan masuk ke pertunjukannya. Penjualan kembali tiket musik untuk memperoleh keuntungan sebenarnya tidak bertentangan dengan hukum Inggris. Ini berarti perusahaan termasuk Viagogo bisa membayar ruang iklan di mesin pencari seperti Google.
Google mengatakan ada serangkaian kebijakan ketat yang memungkinkan iklan tersebut tayang. Pihaknya juga tidak mengizinkan iklan palsu atau salah representatif dan saat menemukan iklan yang melanggar kebijakannya, akan segera diambil tindakan.