REPUBLIKA.CO.ID, ZARAGOZA -- Kepala Pusat Promosi Investasi Indonesia di Zaragoza, Nurul Ichwan membeberkan proyeksi keuntungan bisnis di 10 destinasi prioritas yang dikembangkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Nurul Ichwan memaparkan hal itu mengingat investasi Spanyol sebagian besar masuk ke sektor industri pariwisata perhotelan.
Pemaparan itu dilakukan di depan Forum Bisnis yang digelar di Zaragoza pada 4 Juli 2017. Forum Bisnis ini digelar untuk meningkatkan nilai perdagangan ASEAN dengan Spanyol dan menarik investasi Spanyol ke negara-negara anggota ASEAN.
Nurul Ichwan menyatakan nilai investasi Spanyol di Indonesia pada 2011 hanya 1,09 juta dolar Amerika Serikat, tahun 2012 naik sedikit 3,15 juta dolar AS, tahun 2013 turun hanya 2,89 juta dolar AS. Pada tahun 2014 naik kembali mencapai 15,69 juta dolar AS dan tahun 2015 naik 300 persen mencapai 56,59 juta dolar AS.
Namun pada 2016 turun, hanya mencapai 50,09 juta dolar AS. "Total investasinya pada kurun 2010 – 2016 baru mencapai 168 juta dolar AS, untuk 237 proyek, menempati peringkat ke-27 sumber investasi asing ke Indonesia," kata Nurul Ichwan.
Guna lebih menarik minat investor Spanyol, Nurul Ichwan menyampaikan tentang kebijakan baru BKPM One Stop Service yang telah dibuka di 34 provinsi di seluruh Indonesia, insentif dan fasilitasi lainnya. Mengingat investasi Spanyol sebagian besar masuk ke sektor industri pariwisata perhotelan, maka dalam forum bisnis tersebut disampaikan tentang proyeksi keuntungan bisnis di 10 destinasi wisata baru di Indonesia.
Ke-10 destinasi prioritas yang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sering disebut "Bali Baru" itu adalah Tanjung Kelayang Belitung, Danau Toba Sumut, Tanjung Lesung Banten, Bromo Btengger Semeru, Kepulauan Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Pulau Komodo NTT, Borobudur Jateng, Morotai Maluku Utara, dan Wakatobi Sultra.
Menanggapi paparan Nurul Ichwan, sejumlah pemimpin perusahaan Spanyol yang bergerak di bidang industri perhotelan, galangan kapal, logistik, asuransi, pariwisata bahari, pengolahan ikan, kapal ikan, manufaktur, dan metalurgi serta otoritas pelabuhan, menyatakan tertarik untuk meraih peluang bisnis di ASEAN, khususnya di Indonesia yang telah menetapkan kebijakan pembangunan industri maritim. Selama ini investasi Spanyol sangat penting bagi Indonesia, khususnya di sektor perikanan, kemaritiman, dan wisata bahari.
Forum Bisnis di Zaragoza berlangsung di Gedung Kamar Dagang Zaragoza, dan dibuka oleh Walikota Zaragoza Pedro Santisteve dan Presiden Kamar Dagang Zaragoza (Camara Comercio de Zaragoza), Manuel Teruel Izqueirda serta Duta Besar Indonesia di Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, di Gedung Kantor Walikota Zaragoza. Duta Besar Malaysia, Zainal Abidin Bakar, Duta Besar Filipina, Philippe Jones Lhuillier, Duta Besar Thailand, Rattikul Chansuriya, dan Wakil Kedutaan Besar Vietnam, Ly Duc Trung menyampaikan paparan tentang peluang investasi di negara masing-masing.
Walikota Zaragoza menyambut baik dipilihnya kota Zaragoza sebagai lokasi Forum Bisnis ASEAN. “Zaragoza Expo merupakan ajang pameran terbesar nomor tiga di Spanyol setelah Madrid dan Barcelona, dapat menjadi showcase bagi produk-produk negara ASEAN untuk pasar global,” ujar Pedro Santisteve yang mengundang negara-negara ASEAN untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya di Zaragoza untuk peningkatan people to people contact.
Presiden Kamar Dagang Zaragoza Manuel Teruel menambahkan, informasi tentang kebijakan investasi negara-negara ASEAN yang liberal dan pro-investor sangat menarik perhatian para pebisnis di Zaragoza. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di ASEAN, yang paling diperlukan adalah mengintensifkan kunjungan bisnis ke negara-negara ASEAN.
Kamar Dagang Zaragoza pada tahun 2016 telah mengirim Misi Bisnis ke Thailand pada 2017. Diharapkan ada yang ke Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan lain-lain, pada tahun-tahun mendatang.
Spanyol sebagai mitra dagang strategis Indonesia memiliki industri produk perikanan terbesar yaitu Pescanova dan lokasi berdirinya kantor pusat Konfederasi Perusahaan-perusahaan Hasil Laut Spanyol (Consemar), dan kantor pusat European Fisheries Control Agency.
“Spanyol mempunyai arti penting bagi Indonesia. Investasi Spanyol di Indonesia terus meningkat, pada 2010 tercatat cukup tinggi, mencapai 39,24 juta dolar AS kontribusi terbesar dari Airbus Defense & Space (CASA Spanyol) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1976. Kami harus membawa pelaku usaha Spanyol untuk berinvestasi di sektor maritim kita. Untuk mengembalikan nilai investasi Spanyol ke Indonesia yang pada 2016 turun enam juta dolar AS,” ujar Duta Besar Indonesia Yuli Mumpuni.
Deputi Bidang Kebijakan Perdagangan dengan Eropa, Asia dan Oceania, Kementerian Negara Perdagangan, María Aparici, mendukung pernyataan Duta Besar RI. “Kami mendukung peningkatan kegiatan investasi Spanyol di negara-negara ASEAN yang produknya dipasarkan kembali di ASEAN, memanfaatkan pasar tunggal ASEAN,” ujarnya.
Maria juga telah mengingatkan para peserta Forum Bisnis mengenai dana yang disediakan oleh Pemerintah Spanyol sebesar 450 juta Euro per-tahun untuk mendukung kebijakan internasionalisasi perusahaan Spanyol (MSIF), termasuk perluasan bisnis perusahaan Spanyol perusahaan Spanyol (MSIF), termasuk perluasan bisnis perusahaan Spanyol ke Vietnam dan Indonesia.