Senin 03 Jul 2017 15:23 WIB

Kampung Pelangi Bikin Malaysia Iri

Kampung Pelangi Semarang
Kampung Pelangi Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tren mengubah desa menjadi berwarna-warni alias Kampung Pelangi yang tengah menjamur di Indonesia, ternyata membuat warga Malaysia iri. Mereka terheran-heran melihat desa di Indonesia yang awalnya kumuh bisa disulap bak putri jelita. Cantik, anggun, memesona, dan menjadi perhatian publik.

Tapi Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah menduga, kalau adu kreativitas, anak-anak Indonesia itu sulit dilawan oleh negara manapun. Punya cultural value yang kuat. "Kalau modal dasar itu ditambah dengan kompak, Indonesia Incorporated, saya yakin kita akan jauh lebih cepat, melompat lebih tinggi dan lebih maju," kata Menteti Arief.

Tak mengherankan, warga Malaysia meminta pemerintahnya belajar dari sepak terjang Indonesia dalam menyulap desa kumuh menjadi Kampung Pelangi. Setidaknya, hal itu terlihat dari unek-unek yang disampaikan JD Lovrenciear di laman Free Malaysia Today (FMT) beberapa waktu lalu.

Lovrenciear menilai, mengubah desa kumuh menjadi Kampung Pelangi tidak terlalu sulit. “Yang dibutuhkan hanyalah imajinasi dan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, mengubah kampung dan penghuni liar kota kita menjadi atraksi global,” ujar Lovrenciear.

Lovrenciear sudah membaca dua artikel FMT tentang Kampung Pelangi di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

FMT memasang judul Once-drab Indonesian Slum Rejuvenated Into ‘Rainbow Village’ dalam artikel pertama pada edisi 22 Mei. Sedangkan dalam berita kedua pada 31 Mei, media yang membukukan 1,5 juta page view dalam sehari itu memajang judul Indonesian ‘Rainbow Village’ is Internet Sensation.

Menurut Lovrenciear, dua artikel yang dipublikasikan FMT itu harus membuat warga Malaysia berpikir kembali karena menyia-nyiakan bantuan dan dukungan pemerintah. Menurutnya jika sebuah desa kumuh bisa diubah dengan imajinasi dan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik.

Dia juga menyoroti keputusan Pemerintah Kota Semarang memberi bantuan Rp 300 juta untuk mengubah tampilan desa. Menurut dia, pemerintah bisa saja menggusur penghuni dan meratakan bangunan dengan buldoser.

Namun, Pemkot Semarang memilih jalan lain dengan cara mengecat rumah-rumah penduduk sehingga menjadi sedap dipandang. “Tentu saja, ini membutuhkan perubahan besar dalam pola pikir orang Malaysia. Bagaimanapun, pemerintah telah membantu warga Malaysia untuk mendanai berbagai proyek, mulai homestay hingga atraksi ekowisata,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Kampung Pelangi di Semarang memang sempat menghebohkan dunia. Berbagai media luar negeri beramai-samai memberitakan kampung itu.

Independent memajang judul Rainbow Village: Indonesian Hamlet Is Instagram Hit With Colourful Makeover. Sedangkan Telegraph mengambil judul Rainbow Village Brightens Locals Lives And Social Media Feeds. Sementara itu, Vogue memasang judul The Tiny Rainbow Village That’s Sparking an Instagram Craze. BBC bahkan memasukkan kampung itu dalam satu dari sepuluh tempat berwarna untuk ditinggali.

Di sisi lain, Kampung Pelangi Semarang hanya satu dari beberapa desa yang sama di Indonesia. Sebab, beberapa desa di Indonesia juga sudah bertransformasi menjadi warna-warni. Misalnya, Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi di Malang serta Kampung Kali Code (Jogjakarta). Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) juga bakal segera memiliki kampung warna-warni di RT 07, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement