Kamis 29 Jun 2017 12:48 WIB

Setelah Obama, Kini PM Najib Tun Razak Berlibur ke Bali

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
Foto: AP/Lai Seng Sin
Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.

REPUBLIKA.CO.ID,BALI -- Tidak ada kata-kata lagi yang lebih dahsyat untuk mengungkapkan kehebatan Pulau Dewata, Bali. Setelah Raja Arab Saudi Salman Abdul Azis dan Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berlibur ke Bali, kini Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak memilih Bali untuk menikmati liburan Idul Fitri 2017 bersama keluarga.

PM negara tetangga tersebut mendarat di Bali pada Senin (26/6), tiba pukul 12.53 Wita dan disambut langsung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Selain Gubernur Bali, Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Danlanud Pangdam IX Udayana Mayjen Komarudin Simanjuntak serta Danlanud Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman juga ikut menyambut tamu istimewa dari Negri Jiran ini.

”Beliau juga ternyata menginap di Hotel St Regis Nusa Dua. Hotel ini sebelumnya juga digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud saat berlibur ke Bali beberapa waktu lalu. Selain hotel yang sama, ternyata Najib Tun Razak juga menempati kamar yang dipakai Raja Salman. Kamarnya sama dengan Raja Salman kemarin, President Suites," ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra.

Kata pria yang biasa disapa Agung itu, Kamar ini memang cukup spesial bagi para tamu VVIP karena menyajikan pemandangan ke laut lepas. St Regis disebut sebagai penginapan paling mahal di kawasan Nusa Dua. Dikutip dari laman St Regis Bali, resort ini cuma memiliki jenis kamar suite dan villa dengan akses langsung ke pantai pasir putih terbaik di Nusa Dua.

The St Regis Bali Resort adalah tempat yang tepat untuk menikmati romantisme Bali. Hotel ini tak hanya menyajikan pemandangan pantai yang menenangkan dan panorama alam yang menyeujikan mata, namun juga suasana romantis yang siap memanjakan setiap pasangan.

”Untuk kamar yang digunakan PM Malaysia ini adalah President suite, ukuran kamarnya 374 meter persegi. Dinamakan Grande Astor Suite setelah keluarga Astor, kamar termewah dengan dua kamar tidur yang indah, mengundang tamu menikmati kemewahan dan kenyamanan dalam gaya Pulau Bali,” ujar Agung.

Dari pantai yang menyapu indah dan pemandangan taman dan mural yang dilukis pada tangan penari Bali hingga ke kamar mandi marmer Travertino Crema Antico Italian, semuanya mencerminkan kenikmatan hidup. Balkon yang mengarah ke dek luar dengan Kolam Infinity yang menawarkan pandangan yang menakjubkan dari Samudra Hindia dan juga fitur kursi santai dan ruang makan terbuka pribadi.

Ada juga yang berbentuk villa, ukurannya 131 meter persegi hingga 157 meter persegi. St Regis Bali Resort sendiri memiliki 123 kamar berpenyejuk udara yang dilengkapi dengan lemari es dan stasiun docking iPod. Tempat tidur dilengkapi dengan selimut bulu angsa dan seprai katun mesir. Kamar mandi dengan bathtub dan shower terpisah memiliki bathtub besar.

”The St. Regis Bali Resort juga diakui dalam daftar bergengsi Condé Nast Traveler Gold List 2016 sebagai salah satu Resor Favorit di Dunia dan Resor Terbaik untuk Keluarga dalam Condé Nast Johansens Awards for Excellence 2016,” kata Kadispar sambil berpromosi.

Tercatat, penyanyi dan artis Hollywood papan atas asal Amerika Serikat, Ashlee Simpson, juga sempat menikmati honeymoon bersama Evan Ross di The St Regis Bali Resort. Mereka berdua menikmati makan malam pribadi yang romantis di tepi pantai.

Super star penyerang andalan Real Madrid Cristiano Ronaldo juga sudah membubuhkan tanda tanggannya di lobby hotel mewah ini. Semakin banyak bintang dan tokoh kenamaan dunia yang nyaman dan aman berada di Pulau Dewata.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, PM Malaysia bisa menjadi endorser yang istimewa buat wisatawan asal Malaysia. Seorang  pemimpin dan panutan negara, orang nomor satu yang semua perilakunya pasti akan ditiru oleh rakyatnya. ”Dan Alhamdulillah, beliau memilih ke Bali. Terima kasih Bapak Tun,” kata Arief.

Menteri asal Banyuwangi itu mengatakan, kunjungan PM Najib Tun Razak ini menjadi momen tepat bagi Indonesia untuk menggaet wisman asal Malaysia. Selama ini, wisman dari negeri serumpun ini jumlahnya bergerak dinamis dan cenderung menurun.

Jumlah wisatawan dari Malaysia mencapai 1,43 juta orang pada tahun 2013, turun sekitar 10 persen menjadi 1,27 juta orang pada tahun 2014 dan tahun 2015, wisatawan Malaysia turun menjadi 1,24 juta orang atau sekitar 2,26 persen penurunan dan 2016 jumlah wisman Malaysia sekitar 1,18 juta dan tahun 2017 target wisman malaysia ke Indonesia sekitar 1,3 juta orang

“Dengan kesan yang baik, liburan yang menyenangkan PM Malaysia yang akan menjadi bahan diliput banyak media di sana. Tentu ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Insya Allah target wisman Malaysia semakin meningkat dan mencapai target kenaikan yang signifikan,” harap Arief Yahya.

Mantan Dirut Telkom ini juga menambahkan bahwa yang harus dilakukan untuk merawat kepercayaan wisatawan dari Malaysia dan ASEAN serta Asia adalah mempromosikan tujuan wisata yang lebih variatif. Bali tentu saja masih selalu menjadi destinasi favorit, akan tetapi menjadi penting untuk mengenalkan tujuan wisata yang lain dengan lebih gencar dan massif.

”Ini penting agar wisatawan ASEAN dan Asia, yang jarak tempuhnya relatif dekat, dan sudah akrab dengan Indonesia, tidak melulu disodori tujuan wisata yang itu-itu saja. Dengan jarak yang dekat, opsi bagi turis-turis ASEAN menjadi lebih banyak,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement