REPUBLIKA.CO.ID,KOTA BATU -- Inilah hari-hari yang tepat bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu. Sejak 21 Juni lalu hingga 15 Juli 2017, setiap malam banyak pemandangan menarik di sudut-sudut Kota yang dijuluki Swiss kecil itu. Yakni, lampion warna warni dan dekorasi berbagai bentuk dan corak di sejumlah sudut gerbang kampung.
"Yang sedang #MudikPenuhPesona di Jatim atau Malang Raya, silakan ke Kota Batu!," ajak Menpar Arief Yahya. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain?
Keberadaan dekorasi menghiasi pintu masuk gapura di setiap RW yang letaknya di tepi jalan bukan tanpa sebab. Ini merupakan kompetisi menghias gapura bagi RW yang berlokasi di tepi jalan. Kompetisi ini berhadiah total Rp 104 juta.
‘’Saya yakin even ini cukup memberikan warna baru bagi para wisata yang datang ke Kota Batu. Sehingga para wisatawan akan melihat suguhan menarik lainnya di Kota Batu,’’ kata Wali Kota Batu, Eddi Rumpoko.
Sebanyak 26 rukun warga (RW) yang berasal dari Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo bersemangat untuk mengikuti lomba. Bahkan, Lomba Hias Kampung ini tidak hanya diikuti RW, melainkan juga kantor balai desa hingga kantor kecamatan.
Setiap RW memang menghadirkan berbagai corak dekorasi yang berbeda sesuai keinginan warga. Misalnya Warga RW 1 Kelurahan Dadaprejo tak mau ketinggalan dengan daerah lain untuk memoles kampungnya. Kampung yang terletak di pintu masuk Kota Batu dari arah Kota Malang itu dipoles menjadi kampung lampion mawar dengan lampu hias warna-warni.
Dekorasi itu dipajang di sepanjang kanan dan kiri jalan kampung. Sementara itu, pintu masuk gapura dipoles dengan bangunan mirip rumah. Dekorasi itu dikemas menjadi rumah wisata Lebaran paling nyaman dan aman. Yakni, sebagai simbol rumah yang siap menyambut wisa tawan layaknya pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga.
”Bangunan rumah itu diibaratkan, saat Lebaran banyak orang mudik dan kembali ke keluarga,” kata Lurah Dadaprejo Abdul Salam. Dekorasi yang disuguhkan warga RW 1 itu memang cukup menarik. Maklum, biaya yang dikeluarkan juga cukup banyak, yakni mencapa Rp 7 juta.
Sementara itu salah satu anggota tim panitia, Manager Marketing and Public Relation Jatim Park Group Titik S Ariyanto mengungkapkan, even Lomba Hias Kampung nantinya harus mempersembahkan hasil yang terbaik untuk wisatawan. ”Wisatawan pun yang datang ke Kota Batu benar-benar terhibur,” bebernya.
Lomba itu memperebutkan hadiah Rp 104 juta. Khusus untuk RW disiapkan total hadiah sebesar Rp 51 juta. Penilaiannya bermacam-macam. Seperti RW terheboh, terunik, terkreatif, terkompak, terinovasi, dan lain-lain. Hadiah Rp 3 juta disiapkan untuk setiap kategori.
Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Mendokarasi Gupura lampion dengan indahnya di tepi jalan kampung dengan warna-warna terang saat siang dan malam hari. ”Warga memang sangat menyukai event ini, bahkan semua biaya memang hasil swadaya masyarakat,” ujar Lurah Dadaprejo Abdul Salam. Dengan mengangkat konsep lampion mawar, Desa Dadaprejo, RW 01, ini terlihat berbeda saat malam hari.
Lampion gurita raksasa yang bertengger di tengah salah satu sudut kampung dengan ditemani ikan-ikan raksasa. Tak hanya itu, adapula bangunan piramida yang berada di seberangnya lengkap dengan patung unta. ”Kami bangga dan sangat senang menyambut event ini, apalagi nanti banyak wisatawan yang mampir dan merasa senang dengan tampilan desa kami,” ujar Kepala Desa Sidomulyo Suharto.
Hiasan lampion lainnya dari Desa Dadaprejo RW 01, Kecamatan Junrejo. Selain di RW 01, warga RW 02 dan RW 03, Desa Dadaprejo, juga tak mau kalah dalam menghias kampungnya. Di dua RW tersebut menghias kampungnya dengan lampion dan obor sehingga ketika malam hari kampung tersebut terlihat semakin cantik.
Kepala Desa Dadaprejo Abdul Salam menyatakan, Lomba Hias Kampung ini tak sekadar hanya menjadi wadah guyub rukunnya warga. Tapi, juga bisa dijadikan wadah kreativitas warga dalam menghias kampung. ”Apalagi banyak warga yang mengaku senang bahwa Batu jadi jujukan wisatawan saat Lebaran,” imbuhnya.
Selain itu, di Kelurahan Temas semangat warga untuk menghias kampungnya juga begitu tinggi. Seperti yang terlihat di Gang V Jalan Pattimura.
Di pintu masuk gang tersebut dihias dengan gapura berupa kubah masjid setinggi 4 meter yang tampak gagah berdiri menyambut Lebaran tahun ini. Warna-warna cerah tampak menghiasi bangunan gapura tersebut, seperti warna emas, biru laut, biru muda, dan hijau.
Salah satu pembuat desain, Sukarsono, menjelaskan bahwa tema yang diangkat yakni kebersamaan dalam Lebaran. ”Karena semua biaya merupakan swadaya masyarakat, kami ingin menceritakan bahwa gotong royong itu penting,” imbuhnya.
Bahkan, karena semangat itulah, warga desa dibagi tugas, di antaranya ada yang membuat hiasan ketupat dan obor. Selain Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, dan Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, menampilkan karya terbaiknya.
Dengan mengikutsertakan 9 RWnya, desa itu mengusung tema Timur Tengah dan dunia laut. Hal itu tampak dengan adanya bangunan semacam lampion gurita raksasa yang bertengger di salah satu sudut kampung dengan ditemani ikanikan raksasa.
Termasuk ada menara dan replika ketupat. Sementara itu, tema yang dipakai yakni ”Sambut Lebaran 1438 H Gemerlap Batu, Rumahku, Kotaku”. Dalam kegiatan ini, ada sekitar 20 RW dari setiap kecamatan yang dipersiapkan untuk mengikuti lomba yang memperebutkan hadiah total Rp 104 juta.