REPUBLIKA.CO.ID,BROMO -- Untuk kesekian kalinya Gunung Bromo menjadi lokasi penampilan hasil kreatifitas seni para budayawan dan seniman tari nusantara. Even yang merupakan gawe bareng sejumlah stakeholder negeri dan swasta ini bakal menggelar even yang bertajuk Eksotika Bromo pada 7-8 Juli 2017.
Acara ini akan digelar di Lautan Pasir Kasiah dan Agrowisata Desa Jetak. "Silakan dicatat tanggal mainnya! Ayo saksikan karya kreasi para seniman dan budayawan tari nusantara," ajak Menpar Arief Yahya.
Even ini bakal melibatkan ratusan seniman tari dari berbagai daerah. Tidak hanya itu, akan hadir pula artis multitalenta Ayushita Widyartoeti Nugraha dan Sha Ine Febriyanti. Dua artis Ibu Kota ini bakal tampil membawakan Puisi dengan tema tersendiri yakni Puisi Kidung Tengger. Gelaran ini sebenarnya sudah dirintis sejak dua tahun lalu, namun masih melibatkan warga dan seniman lokal Bromo, yang ada di Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
‘’Namun, untuk tahun ini panitia membuat lebih besar lagi melibatkan banyak pihak. Sehingga para seniman dari luar Kota Probolinggo juga turut berpartisipasi mengisi acara. Karena itu sekarang namanya Eksotika Bromo,’’ kata Heri Prasetyo, salah satu seniman pencipta seni pementasan tari yang juga ambil bagian pada even itu.
Menurut lelaki paruh baya yang sering dipanggil Hery Lentho ini, untuk Eksotika Bromo jumlah kesenian yang akan ditampilkan beragam. Serta melibatkan berbagai seniman daerah. ‘’Saya yakin acara ini akan jadi ajang yang sukses, apalagi panitia mendapat support dari banyak pihak baik pemerintah maupun swasta,’’ kata Herry Herry Lentho merupakan salah satu penerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata untuk katagori kreator seni pertunjukan, pada 2014 lalu.
Koreografer yang juga arek Malang ini, juga turut ambil bagian dalam pementasan drama kolosal berupa sendratari Kidung Tengger. Sebagian para penari ini diambil dari seniman tari Jawa Timur, serta para siswa di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKW).
Selain Puisi Kidung Tengger, yang akan menampilkan dua multi talenta ibu kota, bertempat di lautan Pasir Kasiah, even ini juga diisi Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Perkusi UI Daul Madura yang merupakan perkusi berlatar etnik Madura.
Ada pula Jegog Suar Agung Bali, yang merupakan perkusi bambu berlatar etnik dari pulau dewata Bali. Singo Ulung tarian khas Bondowoso, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Jaran Slining Lumajang, Tari Mahameru, serta Reog Ponorogo.
Tidak hanya itu, di lokasi berbeda namun masih di kawasan Bromo, tepatnya di Agrowisata Desa Jetak, dua malam berturut-turut akan ditampilkan Pawai obor, Tari Topeng Gunungsari, Konser Musik Wadya Bala STKW, Tari Pepe ‘pepe’ Bainea Ri Gowa, serta Jaranan Campursari. Tak kalah menariknya, panitia juga mengadakan lomba Fotografi Eksotika Bromo dengan mengambil spot pada dua hari acara itu.