Rabu 28 Jun 2017 06:59 WIB

Tanjung Lesung Diusulkan Jadi Destinasi Wisata Syariah

Tanjung Lesung
Foto: tanjunglesung.com
Tanjung Lesung

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni Retno Khoirunnisa, Zahra Nabila Kurnia dan Maudy Mishfanny meraih Juara I Lomba Karya Ilmiah Nasional Sharia Economics Triumph Activities. Kegiatan lomba tersebut diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan tema “Pemanfaatan Potensi Kearifan Lokal Berdasarkan Prinsip Ekonomi Islam untuk Mewujudkan Indonesia Mandiri 2025”.

Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id, Jumat (23/6) menyebutkan, kegiatan lomba  tersebut  berskala nasional dan terbuka untuk seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia. Retno, Zahra dan Maudy menulis karya ilmiah dengan judul “SUKUK CSR Productive Investment Model sebagai Akselerator Pengembangan Wisata Syariah Tanjung Lesung”.

Pariwisata syariah merupakan kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah yang memenuhi ketentuan syariah (Kemenpar 2012).

“Pariwisata syariah dimanfaatkan oleh banyak orang karena karakteristik produk dan jasanya yang bersifat universal. Produk dan jasa wisata, objek wisata, dan tujuan wisata dalam pariwisata syariah adalah sama dengan produk, jasa, objek dan tujuan pariwisata pada umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika syariah,” ujar Retno.

Ia menambahkan, wisata syariah tidak diartikan sebagai suatu wisata ke kuburan (ziarah) ataupun ke masjid, melainkan wisata yang di dalamnya berasal dari alam, budaya, ataupun buatan yang dibingkai dengan nilai-nilai Islam. “Wisata syariah tidak hanya melulu terkait dengan nilai-nilai agama, tetapi lebih mengarah pada lifestyle,” tutur Retno.

Ia mengemukakan, kondisi pariwisata syariah di Indonesia khususnya  di Tanjung Lesung,  Banten saat ini masih belum maksimal. Padahal jika digarap lebih serius, potensi pengembangan wisata syariah di daerah tersebut sangat besar. “Belum banyak biro perjalanan yang mengemas perjalanan inbound dengan paket halal travel, tetapi lebih banyak pengemasan perjalanan outbound seperti umrah dan haji,” kata Retno.

 

Bicara mengenai karya tulis tersebut, kata Retno. idenya cukup sederhana. Mereka melihat tren wisata syariah (halal tourism) yang sedang meningkat dan mereka menemukan potensi itu di salah satu daerah tertinggal di Indonesia yaitu Pandeglang, Banten yakni Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Ini adalah model investasi berbasis syariah menggunakan dana CSR perusahaan di Indonesia agar mengalokasikannya ke hal yang lebih produktif yaitu seperti pengembangan kawasan wisata. Instrumen investasi yang digunakan adalah Sukuk (Surat utang berbasis syariah).

“Intinya kami melihat bahwa potensi dana CSR yang besar seharusnya bisa dialokasikan untuk pemanfaatan yang lebih produktif melalui instrumen investasi Sukuk. Karena melihat kondisi Pandeglang yang masih tercatat sebagai daerah tertinggal membuat minimnya dana untuk pengembangan kawasan Tanjung Lesung tersebut. Padahal potensi untuk dikembangkan sangat bagus,” ujarnya.

Ke depan,  Retno dan timnya berharap apa yang mereka capai saat ini selain memotivasi mahasiswa lain juga menjadi aksi nyata untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik. “Perlu juga adanya optimalisasi Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata syariah dan memerlukan beberapa perbaikan terutama dalam aspek kelembagaan terutama kesiapan sumberdaya manusia,” papar Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement