Selasa 20 Jun 2017 14:19 WIB

Masjid Agung Mandalika Rampung Sebelum Idul Adha

Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah
Foto: Musiron/Republika
Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK – Masjid Raya Mandalika sudah hampir selsai. Pembangunanannya sudah mendekati 100 persen. Sebelum Idul Adha, masjid yang didesain megah dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Masjid Bayan, Lombok Utara dan Bangunan Adat di Sembalun, Lombok Timur itu dipastikan siap digunakan untuk ibadah.

“Ini merupakan masjid terbesar kedua setelah Islamic Centre di Lombok. Sejauh ini proses pembangunan jalan menuju masjid sudah mulai di aspal. Atap baja masjid juga sudah mulai naik. Saat Ramadan, pengerjaan bangunan masjid sesuai target. Selesai sebelum Hari Raya Idul Adha pada Agustus mendatang,” ujar Ketua Tim Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah Sambudhy Thaib, Senin (19/6).

Tampilannya pun dijamin tak kalah artistik dari Islamic Center yang sudah menyerupai Masjid Nabawi di Timur Tengah. Dan saat malam hari, arsitektur masjidnya makin terlihat kinclong dengan balutan pendaran lighting super keren.

Progressnya pun sudah on the track. Selain jalan menuju masjid sudah di aspal dan atap baja masjid sudah mulai naik, gerbang depan masjid dan belakang yang sudah berdiri tegak. Bahkan di bagian pelataran masjid sedang tahap pemasangan ubin. Poin kemajuan lainnya, tercatat di pembangunan toilet masjid yang sedang berlangsung.

“Tim dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC, Red), tetap melakukan pembangunan secara non stop di Bulan Ramadan. Ini sebagai upaya dalam mengejar target Agustus 2017. Pokoknya Masjid Agung

Mandalika sudah harus bisa dipergunakan menunaikan sholat saat Hari Raya Idul Adha. Dan ITDC optimistis mampu memenuhi target itu,” ujar Hiramsyah.

Di bagian lain, ITDC berupaya melakukan percepatan pembangunan Infrastuktur dasar dan pendukung KEK Mandalika. Salah satunya dengan pembangunan masjid Agung Mandalika di area muka kawasan Mandalika.  

"Masjid akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare dan bisa menampung 1.500 Jamaah di dalam bangunan dan 500 orang di teras bangunan,” kata dia.

Selain cantik dengan balutan arsitektur elegan, warna lokal pun ikut membalut tampilan Masjid Mandalika ini. Bangunannya mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Mesjid Bayan, Lombok Utara dan Bangunan Adat di Sembalun, Lombok Timur. Semua tadi, masih ditambah dengan ornamen Islami dan kaligrafi serta desain modern.

“Bangunan masjid mengusung Eco Friendly dengan memanfaatkan penerangan cahaya matahari dan angin sebagai pendingin alami. Dan konsepnya bertujuan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat untuk beribadah,"

katanya.

Selain memberikan rasa nyaman, bangunan masjid juga akan dilengkapi dengan pusat edukasi, gedung serbaguna, fasilitas wudhu dan toilet yang layak untuk mengantisipasi kunjungan tamu. Termasuk akan berdampingan dengan pasar seni dan areal festival yang direncanakan dibangun.

Menpar Arief Yahya juga senang jika Masjid Raya Mandalika itu segera direalisasi lebih cepat. Diikuti dengan infrastruktur yang lain yang bisa didahulukan. Action Mandalika sebagai KEK Pariwisata yang sudah lebih dari 25 tahun “diam” berhenti, harus segera memperlihatkan progress.

“Progressnya sangat bagus. Jangan lupa pasang lampu yang bagus di eksterior masjid, setelah itu promosikan secara global,” ujar dia.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement