Selasa 20 Jun 2017 13:39 WIB

NTT Undang Presiden Jokowi Rasakan Sensasi Parade 1.001 Kuda

Kuda (ilustrasi)
Kuda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBA -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pariwisata Arief Yahya serta Kepala Dinas Pariwisata se-Indonesia untuk menyaksikan keseruan Parade 1.001 Kuda Sandelwood, pada 3-15 Juli 2017. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ingin memastikan keunikan tradisi yang ada di wilayahnya ini dapat diketahui secara nasional.

"Parade kuda ini unik dan khas dan hanya ada di NTT. Parade Kuda ini akan dipadukan dengan Festifal Tenun Ikat yang akan dihadiri 2017 penenun se-NTT. Ada culture unik yang ditampilkan di sini. Itu sebabnya Presiden Jokowi, Menpar Arief Yahya dan Kepala Dinas Pariwisata se-Indonesia kami undang," ujar Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Senin (19/6) lalu.

 

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu menambahkan, Parade 1001 Kuda Sandelwood akan dimulai pada 3-4 Juli dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur. Setelah itu, pada 5-6 Juli menuju Anakalang Waibakul, ibu kota Kabupaten Sumba Tengah. Selanjutnya, 7-8 Juli ke Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat. Akhirnya pada 11-12 Juli di Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya.

 

"Dalam parade kuda itu para peserta akan menginap semalam di setiap kabupaten. Sedangkan untuk Festival Tenun Ikat akan berlangsung di Tambolaka, Sumba Barat Daya," kata Marius Ardu.

 

Marius Ardu menjelaskan, kuda-kuda yang ikut serta dalam parade akan dihias dengan berbagai pernak-pernik yang kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Selain itu, para joki juga diharuskan mengenakan pakaian adat.

 

"Nantinya, juri akan menilai masing-masing kelompok berdasarkan beberapa kriteria, seperti penampilan serta keterampilan mengatur dan mengendalikan kuda-kudanya," katanya.

 

Selain itu, panitia parade juga sudah menyiapkan kuda untuk ditunggangi wisatawan yang hadir untuk menikmati atraksi wisata berkuda ke destinasi-destinasi yang ada di Sumba. Terkait Festival Tenun Ikat Sumba 2017 juga akan ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.

 

"Dalam kegiatan festival tenun, ada fashion show dari empat kabupaten dengan masing-masing tenun ikatnya. Wisatawan tidak dikenakan biaya jika ingin menikmati Festival Tenun Ikat Sumba ini. Wisatawan juga bisa menikmati atraksi tarian kolosal khas Sumba," ujarnya.

 

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengapresiasi dan menyampaikan harapannya terkait kegiatan Parade 1001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba ini.

 

"Kita kaya akan destinasi dan tempat menarik di daerah seperti bahari juga budaya. Saya berharap, kedua agenda besar itu menjadi branding baru. Bisa memperkuat branding parawisata yang telah ada, seperti Pasola, peninggalan megalitik, budaya marapu dan savana," kata Esthy yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi.

 

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun ikut menyimak event pariwisata yang akan digelar di NTT itu. Menpar mengaku bangga jika di daerah memiliki banyak event untuk mempromosikan wisata asalnya kepada

dunia.

 

Namun yang jadi catatan bagi Menpar adalah acara yang digelar bukan acara asal-asalan. Namun acara harus terusun rapi. Sudah dipromosikan jauh-jauh hari dan digarap benar-benar sesuai jadwal.

 

Arief pun memberikan contoh Solo dan Banyuwangi yang memiliki event-event terbaik. “Saya berrikan contoh kabupaten yang memiliki event terbaik, yaitu Solo dan Banyuwangi, mereka membuat calender of event, yang berani mereka luncurkan dalam kurun waktu setahun sebelumnya, dan itu fixed schedule,” ujarnya.

 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement