Senin 12 Jun 2017 14:33 WIB

Tobatak Music Festival 2017 Hadirkan Musisi Asing

Seorang turis lokal memandangi keindahan Danau Toba dari atas bukit.
Foto: Dok: Puskompublik Kementerian Pariwisata
Seorang turis lokal memandangi keindahan Danau Toba dari atas bukit.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Destinasi wisata Danau Toba akan kembali dipromosikan melalui Tobatak Music Festival. Acara musik ini bakal digelar di Open Air Stage Tuk Tuk Siadong Pulau Samosir, 12 Agustus 2017 mendatang dengan menghadirkan musisi dalam dan luar negeri.

Nama-nama beken seperti Hermann Delago, The JB’s Band, Viky Sianipar and band, serta Tongam Sirait, ikut mengisi acara. Beberapa musisi lokal juga ikut ambil bagian seperti Jajabi Band, Supra Purba Tambak, Punxgoaran, dan Samisara Band.

Sementara dari mancanegara ada nama-nama seperti Nadine Beiler (Austria), finalis Eurovisiesongfestival 2011, dan penyanyi soprano Bernadeta Astari (Belanda). Keduanya akan menyanyikan lagu-lagu Batak, di mana Nadine nantinya berkolaborasi dengan penyanyi Tongam Sirait.

"Kami bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan keinginan untuk lebih memasyarakatkan musik atau lagu Batak secara nasional maupun internasional," kata Project Manager Tobatak Festival, Henry Manik, Minggu (11/6) lalu.

Selain itu, ia juga berharap festival ini bisa menjadi salah satu pagelaran musik berkualitas di Indonesia dan menambah wisatawan lokal maupun mancanegara ke Samosir, Danau Toba. Henry berharap event ini bisa terus mendapat dukungan dan perhatian yang lebih besar lagi, terutama dari pemerintahan pusat, provinsi, juga pihak swasta. Maka dengan makin besarnya dukungan yang bisa didapat, pelaksanaan festival ini bisa digelar beberapa hari di masa depan.

Henry mengaku bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan juga tujuan memasyarakatkan musik dan lagu Batak secara nasional maupun internasional.

"Pada akhirnya Samosir akan bisa memiliki sebuah musik festival yang melibatkan musisi atau artis dalam dan luar negeri, sebagaimana festival musik lainnya yang dikenal secara internasional, seperti Java Jazz Festival di Jakarta, Lowland Festival di Belanda, dan Rainforest World Music Fest di Malaysia," katanya.

Henry mengatakan, pihaknya mendapat dukungan dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Samosir, khususnya Dinas Pariwisata serta masyarakat etnis Batak. Dilihat dari nilai promosinya akan daerah Samosir, Danau Toba, sebagai daerah tujuan wisata dan juga musik Batak, hal ini menurut Henry sungguh besar dan tidak ternilai.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi event berbasis musik ini. Pertama, semakin banyak dan sering konser internasional digelar di kawasan Danau Toba ini yang akan membuat nama kawasan ini semakin beken dan mendunia. "Sumatera Utara itu gudangnya seni musik dan tarik suara, baik yang musik tradisi maupun modern berbagai genre," kata Arief Yahya.

Menurut Arief, musik dan seni tarik suara itu secara generik sudah menjadi culture Batak. Sejarahnya mereka memang sudah bermusik, dan bernyanyi. "Cultural value-nya sudah sangat kuat, tinggal commercial valuenya yang dibesarkan, untuk mempromosikan destinasi prioritas Danau Toba," ujarnya.

Merek Danau Toba sebagai satu dari 10 top destinasi itu akan semakin dikenal banyak orang, baik di Tanah Air, maupun mancanegara. Pesta Danau Toba tahun lalu juga menurutnya menjadi bukti kawasan itu memang punya passion yang kuat dalam seni musik dan tarik suara.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement