REPUBLIKA.CO.ID, Katy Perry siap mengakhiri perang dingin dengan Taylor Swift. Dia menyebut Taylor penulis lagu fantastis dan mengatakan keduanya bisa jadi contoh perempuan kuat di industri musik. Namun Swift (27) belum merespons itikad baik untuk mengakhiri pertengkaran yang terjadi di antara dua penyanyi pop perempuan terbesar itu.
"Saya siap mengakhirinya," kata Perry di podcast global, Sabtu, saat mempromosikan album baru Witness.
"Saya memaafkannya (Swift) dan minta maaf atas semua yang saya lakukan, dan saya berharap dia juga melakukan hal yang sama. Saya menyukainya dan ingin yang terbaik untuknya. Saya pikir dia seorang penulis lagu yang fantastis," imbuh penyanyi 32 tahun itu.
Perang dingin yang dimulai gara-gara pertengkaran soal penari latar telah mendominasi kehidupan pribadi dan profesional dua penyanyi ini selama lebih dari tiga tahun, bahkan sampai mempengaruhi lagu-lagu mereka.
Swift akhirnya rujuk dengan layanan streaming dan merilis lagu-lagunya di situ setelah selama tiga tahun menarik katalognya dari situ, pada hari yang sama ketika Perry merilis album baru Witness, yang mengesankan upayanya untuk merebut perhatian dari karya Perry.
Single Swift Bad Blood diyakini ditujukan untuk Perry. Sementara Perry mendeksripsikan single barunya Swish Swish yang dirilis bulan lalu adalah "lagu kebangsaan yang bisa dipakai kapan saja saat kau ditindas orang lain."
Dalam podcast, Sabtu, Perry mengatakan dia berharap mereka berdua bisa jadi perwakilan perempuan kuat yang bisa bersatu meski punya perbedaan. "Saya hanya ingin bersatu di tempat penuh cinta dan maaf serta pengertian dan belas kasih," ujar Perry.
Swift yang belum merilis album sejak 2014 tak banyak muncul di depan publik selama beberapa bulan, dia juga tidak mengunggah postingan baru di sosial media, demikian Reuters.