Diskusi interaktif diikuti 200 jamaah dan berlangsung selepas Ashar hingga menjelang berbuka puasa. Dalam kesempatan itu, Menpar Arief Yahya menekankan pentingnya merubah perspektif bisnis dari mengutamakan performansi menjadi mengutamakan proyeksi. 

 

"Bagi mahasiswa yang masih muda, harus banyak belajar, jangan lupa berkontribusi di pariwisata, sektor yang proyeksinya paling bagus," ujarnya. 

 

Arief juga mengajak anak-anak muda untuk berbisnis di sektor pariwisata, karena dinilai memiliki pangsa pasar yang besar. Apalagi di tengah gencarnya Pemerintah Indonesia menjadikan pariwisata sebagai leading sector. Bisnis pariwisata menurutnya memang keuntungannya kecil tapi anak-anak muda bisa ikut mengembangkannya. Arief mengatakan, bisnis pariwisata memang keuntungannya sedikit demi sedikit. Namun jika dikombinasikan dan dikembangkan dengan baik maka hasil luar biasa yang didapat. Arief menyebutkan pariwisata itu tingkat keuntungannya 10-15 persen.

 

"Tapi sebuah bisnis ada operasional return dan non-operational return yang disebut capital game," ujar Arief.

 

Ia menambahkan, bisnis sektor pariwisata lebih banyak pada keuntungan non-operasionalnya, itu yang cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik apalagi dikombinasikan dengan ide-ide kreatif anak muda. Arief mencontohkan Anda memiliki 100 hektare, 10 hektare untuk pariwisata, itu akan menghasilkan operational return.Lalu, keuntungan atau kenaikan value dari 90 persen tanah yang tidak kita bangun ini lah yang disebut non-operasional return. Itu yang bisa dimanfaatkan menjadi keuntungan berkali-kali lipat.

 

Bisnis pariwisata pun menurutnya bermacam-macam, hal itu bisa dilihat dari potensi yang ada di sekitar wilayah masing-masing. Di mana ada tiga industri pariwisata yang menjadi potensi Indonesia yakni budaya, alam, dan industri kreatif. Menteri yang juga lulusan ITB Bandung itu mengajak anak-anak muda dan mahasiswa bisa mengkombinasikan ilmunya dengan potensi pariwisata yang di sekelilingnya. Seperti Jawa Barat terkenal dengan industri kreatif dan potensi alamnya. 

 

"Yang bisa rekan-rekan lakukan, kalau di sini ada anak arsitek dan sipil kombinasikan pariwisata dan properti. Itu yang paling menguntungkan," ujarya saat memberikan kajian motivasi.

 

Acara yang bertujuan untuk memberikan pencerahan, sambil menunggu waktu berbuka itu berlangsung dengan lancar dan substantif. Menpar Arief juga kembali menyampaikan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman.  Sebab menurutnya dari penilaian World Economic Forum kotor itu Indonesia. Itu harus menjadikan bangsa ini malu. Apalagi sebagai negara mayoritas Muslim, kebersihan merupakan sebagian dari iman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika