REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Kalau Anda pernah melihat anak-anak atau remaja sedang memutarkan benda di tangannya. Mainan mirip gasing namun diputar dengan jari tersebut disebut fidget spinner.
Fidget spinner mulai tren di kalangan anak-anak Indonesia pada awal tahun ini. Namun, apakah para orang tua sudah mencari tahu apakah mainan itu aman untuk digunakan oleh anak-anak?
Belum lama ini, aktivis pencegahan keracunan timbal yang tidak terafiliasi dengan institusi atau universitas manapun di Amerika Serikat, Tamara Rubin, melakukan penelitian mengenai keamanan fidget spinner. Penelitian dilakukan pada 11 jenis fidget spinner yang beredar di Amerika Serikat.
Rubin menggunakan alat yang disebut spektrometer fluoresensi sinar-X untuk mengukur kadar unsur dalam mainan tersebut. "Hasilnya, mainan itu memiliki kandungan timbal sangat tinggi," sebut dia, dikutip dari Live Science, Sabtu (10/6).
Jika ada kandungan banyak timbal maka anak-anak dapat menelannya ketika menempelkan di mulut atau memasukkan ke dalam mulut. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan timbal beracun bagi tubuh dan bisa menyebabkan kerusakan pada otak, hati dan ginjal.
Namun, laman pengecekan fakta, Snopes, menyatakan orang tua tidak perlu buru-buru khawatir dengan pengujian yang dilakukan oleh Rubin. Pertama, Rubin hanya menguji 11 fidget spinner. "Dari jumlah itu, hanya dua yang punya kandungan timbal sangat tinggi," kata Snopes.
Ilmuwan Senior dari Ecology Center, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi kesehatan publik, Gillian Miller, mengatakan dia belum pernah melakukan tes serupa. Namun, menurut dia, biasanya bahan yang mengandung bahan berbahaya berada di bagian mainan yang kurang diakses oleh anak-anak.
Miller mengatakan orang tua tidak perlu cepat khawatir dengan namun juga harus memperhatikan langkah-langkah untuk menjaga anak-anak tetap aman ketika bermain.
Orang tua dengan anak-anak yang punya kebiasaan memasukkan mainan ke mulut tidak membiarkan mereka bermain dengan fidget spinner. Sebab, risiko kesehatan terbesar menggunakan mainan yang mengandung timbal, yaitu kemungkinan anak-anak mengunyahnya.
Dia juga menyarankan supata anak-anak membasuh tangan mereka setelah bermain dengan fidget spinner. "Anda tidak pernah tahu kandungan apa yang ada pada bahan mainan," ujar dia.
Komisi Keamanan Produk Konsumer Amerika Serikat (CPSC) menyebutkan risiko terbesar dari fidget spinner, yaitu kemungkinan membuat anak-anak tersedak. CPSC sedang menginvestigasi laporan anak-anak tersedak bagian-bagian kecil dari mainan itu.
Direktur Komunikasi CPSC Patty Davis menyarankan orang tua untuk tidak memberikan mainan ini kepada anak yang usianya masih kecil. "Karena mainan ini punya bagian-bagian kecil.
Asosiasi Mainan yang merepresentasikan bisnis mainan memberikan tips aman. Orang tua harus selalu mengawasi anak-anak mereka dan memastikan mereka hanya memainkan fidget spinner dengan cara yang seharusnya.
"Jangan beli fidget spinner yang tidak dilengkapi label usia atau keamanan," kata Davis.
Berikut ini yang perlu Anda perhatikan ketika mengizinkan anak bermain fidget spinner:
1. Ikuti label usia. Hanya membeli fidget spinner yang sesuai dengan usia. Jika mainan tidak punya petunjuk usia dalam kemasannya maka jangan membelinya. Jangan memberikan mainan ini ke anak-anak berusia di bawah tiga tahun. Bagi anak-anak yang lebih tua, orang tua juga perlu mengajarkan bagaimana bermain dengan benar dan meminta mereka tidak memasukan mainan ke dalam mulut.
2. Berbelanja di tempat yang dipercaya. Orang tua mungkin tergoda membelikan anak-anak mainan di manapun yang menjualnya. Namun, biasakan berbelanja di toko yang sudah Anda kenal dan percaya.
3. Perhatikan akses ke baterai. Mainan ini bisa saja menggunakan baterai kecil yang berbahaya kalau tertelan secara tidak sengaja. Pastikan mainan ini memiliki mekanisme penguncian pada komponen baterai (misalnya, memerlukan alat atau koin untuk mengakses kompartemen baterai).
4. Periksa bagian yang rusak. Periksa fidget spinner secara berkala untuk mengetahui apakah ada kerusakan. Bagian yang rusak harus dibuang dan tidak ditinggalkan di suatu tempat di mana anak-anak dapat menemukannya.