Ahad 04 Jun 2017 15:57 WIB

Jatim Ingin Jadikan Pariwisatanya Berkelas Dunia

Wisatawan berada di kaldera untuk menikmati panorama kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (16/4).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Wisatawan berada di kaldera untuk menikmati panorama kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Pariwisata terus bergerak menuju leading sector perekonomian Indonesia. Selaras dengan hal itu, Provinsi Jawa Timur (Jatim) bertekad menjadi destinasi pariwisatanya berkelas dunia.

"Di Jatim ada 38 kabupaten atau kota semuanya memiliki potensi pariwisata yang sangat layak dikunjungi," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela membacakan Nota Penjelasan Gubernur Jatim terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur tahun 2017 -2032 di Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Jumat (2/6) lalu.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini, pariwisata merupakan lokomotif pembangunan ekonomi di berbagai negara. Pariwisata memberikan devisa besar dari banyaknya wisatawan yang berkunjung dan berbelanja.

Selain itu, banyak bidang yang bisa digerakkan dari sektor pariwisata sehingga mampu menjadi industri besar dan sebagai sarana mencapai pembangunan berkelanjutan. "Adanya pariwisata maka ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat dipastikan ikut meningkat," kata Pakde Karwo.

Agar bisa menjadi destinasi pariwisata terkemuka di dunia, ia menegaskan Jatim akan mengembangkan berbagai hal. Di antaranya, menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan dan bisa meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.

Tak itu saja, pemasaran pariwisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancangara dan nusantara juga tak boleh terhenti. Di sisi lain, bidang industri juga harus diperhatikan. "Yakni, harus berdaya saing, kredibel, berkelanjutan dan wajib memperhatikan kelestarian budaya dan lingkungan. Karena itu butuh dukungan berbagai pihak," ujar Pakde Karwo.

Pakde Karwo menambahkan banyaknya tempat wisata yang ditunjang sumber daya alam (SDA) memadai, seharusnya bisa menjadi kekuatan pariwisata Jatim. Untuk itu perlu dilakukan pembangunan berkelanjutan yang menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas.

Pembagunan berkelanjutan ini harus disertai perencanaan yang baik. Tentu saja Pemprov Jatim, menurutnya, akan segera berbenah agar bisa bersaing dengan wilayah lain.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin Pakde Karwo, Gubernur Jatim memiliki komitmen kuat pada pengembangan Pariwisata. Sebab menurut Arief, tanpa CEO Commitment pariwisata di daerah tidak akan bisa bergerak cepat. Termasuk juga di Jatim, yang punya kawasan Bromo Tengger Semeru. Satu diantara 10 Bali Baru, yang akan dikembangkan sebagai destinasi berkelas dunia.

"Kalau saya mau berterus terang, saya hanya akan bantu provinsi, kabupaten atau kota yang gubernur atau bupati atau walikotanya benar-benar komitmen dan konsisten membangun pariwisata," ujar Arief.

Selain komitmen, Menteri yang pernah menjabat CEO Telekomunikasi Indonesia tbk. ini menilai pariwisata Jatim saat ini tengah tumbuh dan menjadi perhatian dunia. Salah satu indikatornya adalah makin meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang memenuhi destinasi-destinasi wisata di Jatim.

(Baca juga: Kunjungan Wisman ke Jatim Naik 18,12 Persen )

Namun menurut Arief, Jatim belum dijadikan sebagai tempat tujuan utama bagi wisatawan. Seperti halnya Nusa Tenggara Barat yang masih menjadi pilihan kedua bagi pelancong untuk berwisata, kalah dengan Bali yang sudah tenar di mancanegara.

“Kalau Pak Gubernur tiap Minggu datang ke Kemenpar, mengurus pariwisatanya, saya yakin kawasan itu akan cepat menjadi destinasi kelas dunia,” ujar Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement