REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Bali menargetkan sebanyak 200 ribu wisatawan mancanegara (wisman) menghadiri perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2017 hingga 8 Juli 2017, mendatang. Untuk memuluskan hal itu mereka menggandeng media sosial Youtube.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra. Bahkan, menurut dia, pengunjung yang akan hadir akan melebih target yang dicanangkan. ”Sedangkan untuk wisatawan nusantara kami belum bisa memprediksi. Karena berbagai faktor yang terjadi di bulan Juni dan Juli itu ada dua. Yakni bertepatan dengan bulan puasa Ramadan, dan juga bertepatan dengan liburan sekolah. Ini ada minus dan plusnya. Namun optimis untuk wisman, 100 hingga 200 ribu wisman akan melihat acara ini,” ujar Agung.
PKB 2017 merupakan acara yang sangat dinanti oleh banyak pihak. Betapa tidak, selama sebulan penuh, pulau Dewata Bali akan menyuguhkan pentas seni dan budaya. Presiden Joko Widodo juga menyatakan bersedia hadir dalam pembukaan PKB 2017.
Ada dua terobosan ciamik disajikan kembali oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan pihak panitia setempat. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, pihak panitia lokal yang digawangi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerjasama dengan Kemenpar memastikan bahwa PKB 2017 rencananya akan disiarkan langsung oleh situs berbagi video Youtube.
"Kami sudah mendapatkan kabar dari panitia dan kami juga sudah berkoordinasi bahwa nantinya saat pawai, Youtube akan melakukan live streaming (siaran langsung) melalui media sosial. Ini merupakan bentuk kerja sama dari Kementerian Pariwisata untuk turut mempromosikan PKB ke dunia internasional, selain itu juga nantinya bisa dinikmati dengan diulang-ulang," ujar Esthy yang juga diamini Wawan.
(Baca juga : PKB 2017 akan Dibuka di Monumen Perjuangan Rakyat Bali)
Ini seiring dengan semangat Kemenpar yang selalu merangkai acara dengan mengusung Go Digital. Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa mempromosikan destinasi pariwisata bukanlah perkara mudah. Namun, hadirnya teknologi digital dapat mempermudah dan mempercepat proses promosi tersebut.
Hadirnya teknologi juga berperan dalam mengubah format promosi pariwisata. Menurut pria asli Banyuwangi itu, saat ini wisatawan sangat tertarik dengan konten promosi wisata yang berbentuk video. Didukung kanal media sosial seperti YouTube, Instagram, Vimeo, dan Vine, konten video tentang pariwisata bisa berkembang dan disaksikan dengan banyak orang dari seluruh penjuru dunia.
“Tapi ingat, kontennya jangan terlalu panjang durasinya. Calon wisatawan tidak suka melihat video yang durasinya terlalu panjang. Satu hingga tiga menit sudah cukup, yang penting kena,” ujar Arief.
Selain itu, ternyata banyak wisatawan yang suka dengan konten dalam bentuk gambar. Media seperti Twitter, Facebook, dan Instagram tentunya banyak bermain peran dalam hal ini. Gambar yang berkualitas disertai dengan caption yang menarik akan semakin menambah rasa penasaran bagi para wisatawan.
Terakhir adalah konten promosi dalam bentuk tulisan. Baik itu review dari para blogger atau promosi lainnya. Salah satu yang penting untuk dipahami adalah kekuatan tagar. Tagar yang tepat dan dikelola secara terus menerus dapat membangkitkan konten secara viral.
“Anak muda yang tiap hari hadir secara digital wajib hukumnya dalam mempromosikan konten pariwisata daerah yang ia tinggali dan yang mereka rasakan, cinta negara kita, mainkan pariwisata di sosial media,” kata Arief.