REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam layanan transportasi daring sangat membantu warga ibu kota untuk bepergian tanpa harus membawa kendaraan pribadi. Namun, ada hal tertentu yang harus diperhatikan jika memesannya selama bulan Ramadhan.
Novita Sari, Consumer Communication Lead Uber Indonesia menguraikan data mengenai perubahan waktu dan lama perjalanan warga ibukota selama bulan Ramadhan 2016. Selain waktu populer perjalanan yang bergeser, lama perjalanan Uber juga disebutnya mengalami penyesuaian.
"Selama bulan Ramadhan, pada hari kerja perjalanan pada pukul tiga hingga lima sore menjadi lebih lama," ungkap Novita pada pernyataan resmi Uber yang diterima Republika.co.id.
Waktu lebih lama yang dihabiskan oleh seseorang di jalan selama bulan Ramadhan, kata Novita, mengalami penambahan lima menit untuk jarak tempuh delapan kilometer di pusat kota. Akan tetapi, data itu disebutnya tidak termasuk perjalanan Uber motor.
Ia menjelaskan, kecepatan rata-rata perjalanan terendah di Jakarta pada hari kerja di luar bulan Ramadhan terjadi pada pukul lima sore. Spesifiknya, perjalanan memiliki kecepatan rata-rata 15 km/jam, dan khusus di pusat kota adalah 12 km/jam.
Selama bulan Ramadhan, kecepatan terendah tersebut terjadi pada pukul empat sore. Menariknya, pada jam-jam lain (di luar pukul empat sore) di bulan puasa rata-rata kecepatan perjalanan cenderung sedikit meningkat.
"Hal ini konsisten dengan laporan yang disampaikan oleh Waze pada 2014 yang menyatakan bahwa kecepatan perjalanan cenderung meningkat selama Ramadhan, sebelum pukul empat sore," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika