REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergeseran aktivitas selama bulan Ramadhan rupanya turut memengaruhi tren perjalanan layanan transportasi daring. Hal tersebut disampaikan Novita Sari selaku Consumer Communication Lead Uber Indonesia.
Ia membeberkan data mengenai perubahan puncak permintaan waktu perjalanan Uber di ibu kota selama Ramadan 2016. Waktu perjalanan mengacu pada perubahan waktu ketika pemesanan Uber mencapai titik tertinggi.
"Puncak permintaan perjalanan di pagi hari menggunakan Uber mulai pukul tujuh pagi, maju satu jam dari yang biasanya pukul delapan pagi," ungkapnya pada pernyataan resmi Uber yang diterima Republika.co.id.
Ia memerinci bahwa di luar bulan Ramadan, puncak permintaan perjalanan Uber pada hari kerja adalah sekitar pukul delapan pagi. Sementara selama Ramadan puncak permintaan ini bergeser menjadi lebih pagi dan lebih panjang yaitu pukul tujuh hingga sembilan pagi pada hari kerja.
Hal tersebut diprediksi merefleksikan pola aktivitas masyarakat yang bangun lebih pagi untuk sahur dan shalat Subuh dan langsung berangkat daripada kembali tidur. Sebagian perusahaan juga mungkin memulai waktu kerja lebih pagi.
Pada sore hari, waktu paling populer bagi penumpang di bulan Ramadhan untuk memesan Uber adalah pukul empat sore. Meski Novita tidak menyebutkan waktu populer pemesanan pada bulan biasa, lazimnya di bulan lain permintaan akan bertambah usai jam pulang kerja yakni pukul lima sore.
"Waktu ini mungkin merupakan refleksi pola aktivitas masyarakat yang memulai perjalanan sore hari lebih cepat untuk mengejar waktu berbuka puasa," kata dia.