Kamis 01 Jun 2017 14:37 WIB

Penggila Wisata Ngabuburit Serbu Pantai Kertomulyo Pati

Warga menikmati matahari tenggelam saat menunggu berbuka puasa (ngabuburit) di Pantai Festival, Ancol, Jakarta, Kamis (30/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menikmati matahari tenggelam saat menunggu berbuka puasa (ngabuburit) di Pantai Festival, Ancol, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Wisata religi bulan Ramadhan juga terasa di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Contohnya wisata ngabuburit di salah satu pantai wilayah Trangkil kabupaten Pati.

Ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa menjadi rutinitas muda-mudi di bulan Ramadhan. Salah satu yang menjadi pilihan tempat ngabuburit adalah di pantai Kertomulyo, kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah.

Ratusan pengunjung sejak jam 15.00 Wib sudah terlihat ramai memenuhi pantai Kertomulyo. Kebanyakan dari mereka memilih menikmati sunset di pantai ini karena lokasinya yang dekat dan murah.

Pengelola Pantai Ketomulyo, Abdul Aziz mengaku heran dengan pengunjung yang tiba-tiba membludak tersebut. bahkan menurutnya, hal itu diluar konsep dan pemikiran yang sudah direncanakan sejak awal.

“Rata-rata mereka datang dari sejak jam 15.00 dan sampai waktu berbuka puasa masih ada. Kami juga heran, baru kali ini Pantai Ketomulyo di padati pengunjung,” ungkapnya saat ditemui Ahad, (28/5).

Menurutnya, animo masyarakat untuk menikmati wisata pantai pada awal bulan puasa memang sangat antusias sekali. Hal itu tidak hanya terjadi pada saat ini saja, tetapi pada tahun-tahun yang lalu juga demikian. Hanya saja, jumlah pengunjungnya naik derastis.

“Padahal kami belum membuka secara resmi Pantai Kertomulyo ini. Tetapi memang kami sudah mengekspos di media sosial dan hasilnya, ya kayak gini. Sampai-sampai kami bingung untuk membuat tempat parkir,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pengunjung di Pantai Kertomulyo, Erawati, mengaku senang bisa berada di pantai tersebut pada saat awal bulan puasa. Meskipun masih berupa lumpur dan sedikit tanaman magrove di sekitar pantai, tetapi hal itu tidak membuat pesona surya pudar.

“Disini ini kan sudah ada tempat untuk nongkrongnya sekaligus untuk melihat matahari. Makannya saya pilih berkunjung disini, kalau di pantai lainnya kan jauh dari rumah,” kata dia.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement