Sabtu 27 May 2017 14:58 WIB

Sambut Asian Games 2018, Palembang Bikin Kampoeng Warno-Warni

Kampung warna-warni Jodipan di tepian Sungai Brantas, Jawa Timur.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kampung warna-warni Jodipan di tepian Sungai Brantas, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kampung warna-warni semakin menjadi tren dan menginspirasi banyak daerah. Setelah kampung warna-warni di Semarang yang mendunia karena menjadi ulasan media-media internasional, lalu Yogyakarta dan Malang yang juga go international, kini giliran Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang beraksi dengan membuat Kampoeng Warno-Warni.

Kampung yang dirilis demi menyambut Asian Games 2018 ini serasi dengan logo Asian Games 2018 yang juga warna-warni. Program Kampoeng Warno-Warni yang digagas Relawan Gemilang Peduli Asian Games, kini mendapat perhatian banyak pihak termasuk pihak swasta yakni Perusahaan Cat Propan. Sejumlah sponsor juga memberikan dukungan, mengingat Kampoeng Warno-Warni disiapkan sebagai wisata baru di Palembang.

(Baca juga: Kampung Pelangi Semarang Jadi Sorotan Media Internasional)

Sekretaris Gemilang Peduli Asian Games, Mas Warto di Palembang, Jumat (26/05), mengatakan untuk pengecatan Kampoeng Warno-Warni cat Propan memberikan dukungannya dengan menggelontorkan ratusan kilogram cat untuk tahap awal. Kampoeng Warno-Warni ini termasuk bagian dari menyemarakkan Asian Games tahun depan. 

"Banyak yang sudah memberikan dukungannya. Terakhir kita baru terima cat dari Propan, terima kasih Propan," kata Warto. 

Mas Warto menjelaskan, Kampoeng Warno-Warni telah dimulai sejak beberapa waktu lalu dan dipusatkan di seberang ulu, berhadapan langsung dengan Benteng Kuto Besak. Warto menyatakan organisasi yang dipimpinnya selalu siap berkolaborasi menyukseskan Asian Games 2018.

“Kita semarakkan Palembang ini untuk mempromosikan Asian Games 2018. Untuk infrastruktur, Palembang sudah siap. Sekarang tugas kita bersama untuk mempromosikannya, sekaligus mengajak peran serta masyarakatnya,” ujar Mas Warto.

Palembang bersama Jakarta, akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang dihelat pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Menyongsong perhelatan olah raga akbar antarnegara Asia itu, Pemerintah Kota Palembang merencanakan sejumlah program kepariwisataan.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Harnojoyo menyampaikan sejumlah program pembangunan Pemerintah Kota Palembang khususnya pariwisata kepada Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Teten Masduki, di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan yang serius tapi santai, itu Harnojoyo mengatakan kepariwisataan adalah salah satu program prioritas Pemerintah Kota Palembang untuk percepatan perwujudan visi Palembang EMAS (Elok, Madani, Aman, Sejahtera) dan untuk suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018.

Harnojoyo menjelaskan, sektor wisata menjadi salah satu prioritas dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018 mendatang. Saat ini Pemkot Palembang telah berhasil mewujudkan wisata pedestrian Sudirman, taman-taman dan wisata lainnya. Namun kali ini Pemkot Palembang kembali merencanakan pengembangan wisata lain, ada sembilan program pengembangan wisata dipaparkan guna meyakinkan pemerintah pusat agar dapat mengucurkan bantuan kepada Pemerintah Kota Palembang, salah satunya restorasi Benteng Kuto Besak (BKB) dan percantik kawasan sungai Musi.

"Apa yang akan dilakukan Pemkot Palembang, yaitu penataan Sungai Musi, pengecatan rumah di bantaran Sungai Musi, penataan bangunan bersejarah, restorasi Sungai Sekanak, revitalisasi Bukit Siguntang, pengembangan wisata Pulau Kemaro, dan pembangunan pasar seni. Kemudian program pembangunan pasar wisata terpadu di Sekanak, pembangunan air terjun menari di Plaza Benteng Kuto Besak, serta pembangunan Air Terjun Ampera," kata Harnojoyo.

Ia mengatakan, sejumlah program terkait pariwisata juga telah berjalan. Antara lain, pedestrian Sudirman yang berlangsung tiap malam Sabtu dan malam Ahad. Sejumlah aktivitas seni disajikan di tempat itu, mulai dari diskusi seni dan budaya, teater, kesenian tradisonal, komunitas pencinta hewan, hingga permainan tradisional anak.

Selain itu ada pula Al-Quran Al-Akbar di Gandus, yang menjadi daya tarik wisatawan. Setiap hari, menurut Harnojoyo tempat ini tak pernah sepi pengunjung. Saat ini, sejumlah tempat wisata juga kerap dikunjungi wisatawan, lokal maupun mancanegara. Mulai dari Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Monpera, Kampung Kapitan, Kampung Al-Munawwar, juga kampung dengan bangunan sejarah yang pernah menjadi objek di media sosial bersama Gerakan Pesona Indonesia (GenPI) Sumsel.

Harnojoyo optimistis, jika program-program yang direncanakan itu terwujud, ditambah program yang telah berjalan saat ini, pariwisata di Palembang akan makin berkembang. Wisatawan lokal maupun mancanegara tentu akan tertarik berkunjung ke Palembang. Menurutnya perlu aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan kementerian. 

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Harus jemput bola  agar pembangunan di Kota Palembang tidak terhambat,” kata Harnojoyo.

Sumsel sejak 2015 sudah ditetapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai provinsi percontohan dalam menggelar sport tourism. Mereka sedang mempersiapkan Asian Games 2018, di mana upacara penutupannya akan dipusatkan di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel.

Arief Yahya menyebut faktor 50 persen kesuksesan sebuah daerah dalam menggarap pariwisata terletak pada CEO Commitment. Keseriusan kepala daerahnya, dan itu terbukti di Sulut dan Banyuwangi.

“Pertama, tempatkan orang yang betul, terbaik, punya passion di pariwisata sebagai kadisparnya. Kedua, alokasi budgeting-nya harus lebih banyak ke sektor yang sudah dipilih menjadi core economy daerah tersebut. Kalau pariwisata ya, harus dialokasikan yang kelihatan agar bisa membangun destinasi kelas dunia,” kata Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement