REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Prancis di Indonesia (IFI) menggelar resital piano Maxime Zecchini di Auditorium IFI, Jakarta, Jumat (26/5) petang. Resital piano yang menampilkan repertoar tangan kiri dan dua tangan tersebut juga digelar di Griya Musik Denpasar (23/5), Auditorium IFI Yogyakarta (24/5), dan Auditorium IFI Bandung (27/5).
Maxime Zecchini adalah pianis Prancis pertama yang meraih gelar dari Incontri col Maestro Academy di Imola, Italia. Selain menggelar konser di berbagai negara, musisi eklektik pemenang berbagai penghargaan itu juga mengaransemen musik untuk program televisi dan menyutradai berbagai pentas teater musikal.
Ia telah merilis enam dari 10 album Anthology yang berisi repertoar untuk tangan kiri di bawah label rekaman Advitam Records dan distributor internasional Harmonia Mundi. Ia mengungkap, ide untuk mengeksplorasi repertoar tangan kiri muncul beberapa tahun lalu ketika ia mempelajari Concerto pour la Main Gauche karya Maurice Ravel.
"Komposisi yang dibuat untuk satu tangan itu terdengar seperti dimainkan dengan dua tangan. Secara teknis memang menantang, namun dengan positioning yang tepat, keluwesan alamiah dan keluasan nada-nada rendah piano, kita bisa membunyikan piano bagai sebuah orkestra," ujar pernyataan resminya dalam rilis pers yang diterima Republika.
Khusus di Indonesia, Zecchini mempersembahkan kombinasi repertoar tangan kiri dan dua tangan. Selain repertoar klasik seperti Chopin dan Mozart, pria 38 tahun yang memulai pendidikan musiknya di Conservatoire National Supérieur de Musique Lyon, Prancis, itu juga membawakan lagu-lagu populer Prancis dan Indonesia.
Zecchini pernah tampil bersama soprano Broadway legendaris Julia Migenes dan menggelar sanggar kerja bersama aktris Prancis peraih Aktris Terbaik Festival Film Cannes 1980 dan César Award 2002, Anouk Aimlée. Tahun 2017 menjadi saat-saat sibuk bagi Zecchini dengan jadwal padat konser di Eropa, Asia, dan Afrika, serta proses penyelesaian album.