Jumat 26 May 2017 14:21 WIB

Penerbangan Pertama Jakarta-Banyuwangi, Garuda "Angkut" Tiga Menteri

Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbangan perdana Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Banyuwangi pada 21 Juni 2017 mendatang tampaknya akan menorehkan catatan sejarah. Sedikitnya tiga menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, memastikan akan ikut serta menjajal rute baru tersebut.

Ketiga menteri tersebut antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito. Arief Yahya menyebut pembukaan rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi ini seperti membuka pintu pasar terbesar pariwisata nusantara, yakni Jakarta.

Selama ini untuk kategori wisatawan nusantara (wisnu), Jakarta punya daya beli terbesar di Tanah Air. Sementara Banyuwangi punya kesempatan besar, untuk membangun pariwisatanya semakin bersinar. Penerbangan Jakarta-Banyuwangi juga dapat dimanfaatkan oleh warga dari kabupaten sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Bondowoso dan Jember.

"Terima kasih Garuda Indonesia, terima kasih Pak Menhub Budi Karya," ujar Arief melalui siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat (26/5).

Pada waktu yang bersamaan, 21 Juni 2017, Arief bersama Enggartiarso Lukito meresmikan soft opening hotel bintang empat pertama kali di kabupaten itu, El Royale Hotel and Resort Banyuwangi. Hotel megah tersebut memiliki bangunan gaya arsitektur Osing, suku asli Banyuwangi. Hotel berada di Jalan Raya Banyuwangi Jember KM 7, Dadapan, Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

Arief juga berterima kasih pada Enggartiarso yang turut mendorong sektor pariwisata Banyuwangi untuk lebih cepat berkembang. Di hotel itu pula, Arief sekaligus membuka pelatihan Frontliners Kepariwisataan Banyuwangi dan sekitarnya.

Ia menjelaskan, ada sekitar 150 orang yang akan dilatih khusus. Frontliners itu antara lain petugas Bandara Blimbingsari, Banyuwangi dan Bandara Jember, para petugas hotel Banyuwangi, dan masyarakat atau asosiasi atau pelaku usaha wisata di Ijen seperti transportasi dan akomodasi di sekitar Ijen. 

Hotel ini dimaksudkan untuk mengimbangi, antara atraksi, akses dan amenitas. Ketika dua penerbangan bertambah di bulan Juni, maka amenitasnya juga harus menyesuaikan diri. "Biar komposisinya selalu berimbang," ujar Arief. 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan gaya arsitektur yang dimiliki El Royal Hotel and Resort Banyuwangi mirip dengan desain rumah adat Osing khas Banyuwangi. Anas membenarkan, berdirinya El Royal Hotel and Resort ini agar bisa mengimbangi  kebutuhan penginapan bagi pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Terutama setelah banyak penerbangan langsung dari Jakarta menunju Banyuwangi. 

Hotel ini menawarkan berbagai pilihan kamar. Di antaranya  enam tipe unit vila, 100 standard room dan dua junior suite. El Royal Hotel and Resort juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti kolam renang untuk dewasa dan anak, spa, gym, serta ballroom dan meeting room.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement