Kamis 25 May 2017 16:35 WIB

Jaga Alam dan Budaya, Perkuat Daya Saing Pariwisata Dunia

Candi Borobudur dengan puncak stupanya di tengah kabut pagi difoto dari Puntuk Situmbu, Dusun Kurahan, Desa Karang Rejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Candi Borobudur dengan puncak stupanya di tengah kabut pagi difoto dari Puntuk Situmbu, Dusun Kurahan, Desa Karang Rejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengingatkan ke seluruh mitra kerjanya untuk bersama-sama menjaga kekuatan utama Indonesia. Dua portofolio bisnis pariwisata yakni natural resources dan

cultural resources and business travel, naik membaik di Travel Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikalibrasi oleh World Economic Forum.

"Dengan spirit Indonesia Incorporated, maka akan semakin kuat," kata Menpar Arief. ''Natural Resources atau kekuatan alam, naik dari papan ke-19 menjadi 14 besar dunia. Sedangkan cultural resources and business travel dari papan 25 ke peringkat 23 besar dunia," jelas Arief Yahya seraya menjelaskan indeks daya saing pariwisata Indonesia tahun 2017 ini. 

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Indonesia adalah surga bagi para travelista. Tempat tempat wisata alam maupun religi tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari Sabang sampai Merauke tersedia tempat wisata yang membuat mata travelista terkagum-kagum.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang sulit ditandingi. Tak mengherankan, wisatawan mancanegara juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi favorit.

Pengakuan Travelista

Kepala Pemasaran dan Komunikasi SeaTrek Sailing Adventures, Michael Travers, merupakan salah satu yang mengaku menyukai wisata alam di Indonesia. Ia mengaku sangat menyukai Pulau Wayag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. 

"Wayag memiliki ratusan bukit karst dan batu kapur dengan hutan lebat. Teluk terlindung dengan pantai berpasir putih dan terumbu karang," kata Travers kepada CNN pada 8 Mei lalu. ''Pulau Wayag merupakan tempat yang paling menakjubkan  di dunia.''

Pulau Wayag memang sudah menjadi ikon Raja Ampat. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama untuk sampai ke Pulau Wayag, akan terbayar lunas saat wisatawan tiba di sana. “Saya pasti merekomendasikan untuk mendaki ke titik pandang di sisi barat. Ada pemandangan yang mengejutkan. Ada surga di sana,” tambah Travers.

Meskipun cukup jauh dari Raja Ampat (sekitar enam jam perjalanan), Pulau Wayag dijamin membuat travelista terpesona. Travelista sangat disarankan berangkat malam atau subuh. Wisatawan juga bisa menginap di area Wayag. 

Untuk mendapatkan pemandangan yang luar biasa, wisatawan harus menuju puncak bukit. Dari sana, meminjam ucapan Travers, wisatawan akan melihat surga.

Editor LuxuryExplorer, Sophie Marchant, beda lagi. Dia kepincut oleh keindahan Candi Borobudur yang disebutnya bakal menghadirkan pengalaman luar biasa bagi travelista. “Tempat itu (Borobudur) membuat saya benar-benar sangat kagum,” ujar Marchant.

Dia sudah merasakan langsung keindahan berbagai hal di sekitar candi Budha terbesar di dunia itu. Bukan hanya melihat langsung kemegahan Candi Borobudur, Marchant juga menyaksikan matahari terbit.

Menurut Marchant, semua keindahan itu sulit ditandingi oleh tempat lain. ''Saya menginap di Amanjiwo. Hotel itu sangat saya rekomendasi. Saya bangun jam empat pagi lalu mendaki ke puncak untuk mendapatkan pemandangan yang luar biasa ketika matahari muncul dari Gunung Merapi,” kata Marchant.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement