Rabu 24 May 2017 16:25 WIB

Pesta Kesenian Bali 2017 akan Belangsung Sebulan Penuh

Presiden Joko Widodo (kelima kiri) didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika (ketiga kiri), Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kiri) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, memukul kentongan saat membuka Pesta Kesenian Bali ke-38 di Dep
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika (ketiga kiri), Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kiri) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, memukul kentongan saat membuka Pesta Kesenian Bali ke-38 di Dep

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Mulai 10 Juni hingga 8 Juli mendatang, Pulau Dewata akan menggelar Pesta Kesenian Bali (PKB). Acara ini diharapkan akan menggaet banyak wisatawan mancanegara (wisman). 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menghimbau, kepada seluruh masyarakat Buleleng maupun Bali untuk mendukung total pelaksanaan PKB 2017. Pasalnya, menurut Putu, PKB sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun tidak saja untuk masyarakat Bali melainkan sudah menjadi agenda dunia.

“Kami juga akan mempersiapkan tim di PKB 2017. Pesta Kesenian Bali bukan hanya dirancang sebagai wadah untuk penggalian, pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya Bali, namun juga sebagai media promosi. Namun jangan main-main, kita harus meriahkan dan sukseskan acara ini, karena ini levelnya dunia,” ujar Bupati seperti dimuat dalam siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Lebih lanjut Bupati menambahkan, PKB yang memasuki penyelenggaraan ke-39 ini telah mengangkat citra daerah Bali di mata internasional karena pelaksanaannya berdurasi lama dan konsisten dilaksanakan dari tahun ke tahun. Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A Gede Yuniartha Putra. Kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua elemen terkait agar pelaksanaan PKB berjalan sukses dan meriah.

Pria yang biasa disapa Agung itu, mengatakan tahun ini tema PKB adalah Ulun Danu yang artinya adalah melestarikan air sumber kehidupan.  Ulu dapat berarti kepala, pusat, sumber, hulu, sedangkan Danu dapat berarti danau atau sumber air, sehingga Ulun Danu dapat diartikan pusat atau sumber mata air.

”Dalam kehidupan masyarakat Bali, air merupakan simbol kehidupan itu sendiri yakni amerta, merta, yeh, toya, tirta. Ulun Danu merupakan kearifan lokal berupa pengetahuan tentang bagaimana kita semestinya memelihara, memuliakan, dan mengelola air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan serta sumber peradaban,” ujar Agung.

Sementara itu, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, PKB menempatkan Bali sebagai satu-satunya provinsi yang menampilkan kesenian satu bulan penuh. Namun Pastika berharap seni kontemporer yang dikedepankan di acara ini demi menggaet generasi muda. Tapi tetap menurutnya tak boleh keluar dari akar budaya adi luhung.

"Ini harus dipublikasikan secara luas supaya semua orang tahu, sehingga ada partisipasi dari masyarakat, khususnya anak muda yang memiliki alam berkesenian secara berkesinambungan,” ujarnya.

Pastika menambahkan, dalam urusan pelaksanaan makin hari harus semakin baik, apalagi dengan adanya managemen stage yang baik. Setiap pementasan menurut Pastika, sudah seharusnya memperhatikan urusan panggung ini. 

"Perkembangan dunia seni di dunia sudah luar biasa, untuk itu tim kreatif harus bisa kearah itu dengan bantuan teknologi. Kita harus inovatif,” katanya.

Agung kembali menambahkan, PKB adalah kesenian yang merupakan perpaduan inspirasi dan kreatiftas manusia hasilnya diyakini sebagai penghalus budi dan rasa manusia, sehingga akan berdampak pada kepekaan terhadap esensi sosial kemanusiaan. Sedangkan inti pokok dari PKB, imbuh Agung, adalah dapat memotivasi daya imajinasi dan kreatifitas manusia.

Salah satu misi utamanya antara lain sebagai langkah konservatif yaitu penyelamatan terhadap khasanah seni budaya tradisional maupun klasik. Juga memberikan ruang kepada seniman bereksperimen, yang tentunya harus menjadi daya tarik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta agar PKB 2017 ini berlangsung lebih sukses, lebih meriah, dan lebih mendunia. Oleh karenanya harus dipromosikan lebih gencar melalui media, agar bisa menjadi magnet bagi wisman yang akan ke Bali pada 10 Juni sampai 10 Juli 2017 itu. 

“Promosikan yang bagus, agar semakin berkibar,” kata Menpar Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement