REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banyak cara publik mengenang wafatnya musisi legendaris Leo Kristi. Penggagas Indonesia tanpa Diskriminasi sekaligus penyair, Denny JA menggubah sebuah puisi untuk Leo.
Uniknya puisi ini mengisahkan kembali isu keadilan sosial dalam lagu Leo Kristi berjudul 'Salam dari Desa'. Lagu itu menceritakan bahwa desa terus tumbuh dan banyak hal di sana yang "bukan kami punya." Padi menguning, tapi bukan kami punya. Sawah berlimpah, tapi bukan kami punya.
Penduduk desa merasa semakin tidak memiliki desa. Lirik lagu itu menjadi kekuatan Leo Kristi yang acapkali menjadi suara rakyat kecil.
Berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id, Denny menerjemahkan lirik lagu itu dengan konteks masa kini. Ia gabung dengan isi agama dan ulama yang sedang ngetrend. Puisi tersebut berjudul "Tapi Bukan Kami Punya"
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil polisi
Ia datang sejak pagi
Katanya akan diinterogasi
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah
Terpana dan terdiam si Jaka
Dari mata burung garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung garuda
Ia melihat kota
Dari kepala burung garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
Tapi Bukan Kami Punya
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
Tapi Bukan Kami Punya
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
Tapi Bukan Kami Punya
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
Tapi Bukan Kami Punya
Jaka terus terpana
Entah mengapa
Menetes air mata
Tapi Bukan Kami Punya
-000-
Masuklah petinggi polisi
Siapkan lakukan interogasi
Kok Jaka menangis?
Padahal ia tidak bengis?
Jaka pemimpin demonstran
Aksinya picu kerusuhan
Harus didalami lagi dan lagi
Apakah ia bagian konspirasi?
Apakah ini awal dari makar?
Jangan sampai aksi membesar?
Mengapa pula isu agama
Dijadikan isu bersama?
Mengapa pula ulama?
Menjadi inspirasi mereka?
Dua jam lamanya
Jaka diwawancara
Kini terpana pak polisi
Direnungkannya lagi dan lagi
Terngiang ucapan Jaka
Kami tak punya sawah
Hanya punya kata
Kami tak punya senjata
Hanya punya suara
Kami tak tamat SMA
Hanya mengerti agama
Tak kenal kami penguasa
Hanya kenal para ulama
Kami tak mengerti
Apa sesungguhnya terjadi
Desa semakin kaya
Tapi semakin banyak saja
Yang Bukan Kami Punya
Kami hanya kerja
Tapi mengapa semakin susah?
Kami tak boleh diam
Kami harus melawan
Bukan untuk kami
Tapi untuk anak anak kami
-000-
Pulanglah itu si Jaka
Interogasi cukup sudah
Kini petinggi polisi sendiri
Di hatinya ada yang sepi
Dilihatnya itu burung garuda
Menempel di dinding dengan gagah
Dilihatnya sila ke lima
Keadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kini menangis itu polisi
Cegugukan tiada henti
Dari mulut burung garuda
Terdengar merdu suara
Lagu Leo kristi yang indah
Salam dari Desa
Terdengar nada:
"Katakan padanya padi telah kembang
Tapi Bukan Kami Punya"
Mei 2017
Advertisement