Ahad 21 May 2017 15:53 WIB

Air Asia X Perdana Terbangi Langit Mumbai-Bali, Wisman India Bakal Melonjak

Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Roadshow Menteri Pariwisata Arief Yahya ke kantor pusat perusahaan maskapai penerbangan (airlines) AirAsia Indonesia bulan lalu membuahkan hasil. AirAsia X Indonesia melakukan penerbangan perdana direct flight dari Mumbai ke Bali.

Menggunakan pesawat XT852, penerbangan perdana ini dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menuju Mumbai via Kuala Lumpur dan mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai, India, Jumat, (19/5).

Direct flight perdana tersebut ditandai pengguntingan pita oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Suprasetyo, Tenaga Ahli Menteri Bidang Konektivitas Udara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Robert Waloni, dan juga CEO Grup AirAsia di Indonesia Dendy Kurniawan.

CEO Grup AirAsia di Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, alasan perusahaan membuka penerbangan Denpasar-Mumbai, semata-mata untuk menjawab meningkatnya permintaan wisatawan India untuk berlibur ke pulau Dewata, Bali. Penerbangan dengan frekuensi 7 kali seminggu ini dioperasikan dengan Airbus A330-300 berkapasitas 377 kursi ini, termasuk 12 kursi Premium Flatbed, akan transit selama 65 menit di Kuala Lumpur (KLIA2).

"Tiap tahun kunjungan wisatawan asal India ke Bali makin meningkat. Permintaan dari India untuk membuka penerbangan ke Bali terus diajukan, kami tak bisa membendung permintaan itu," kata Dendy.

Dendy menuturkan, komitmen AirAsia untuk industri pariwisata sangatlah kuat. Dengan penerbangan jarak jauh berbiaya hemat yang menghubungkan kedua destinasi yang berpotensi besar, ditambah jaringan rute jarak dekat AirAsia Indonesia.

“Kami percaya kerja sama ini dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019,” ujar Dendy.

Tidak hanya itu, persiapan penyambutan penerbangan XT853 yang juga perdana terbang dari Mumbai ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga berlangsung meriah. Prosesi water cannon dan suguhan tarian tradisional khas Bali serta alunan musik gamelan terlantun menyambut kedatangan pesawat yang tingkat keterisiannya mencapai 90 persen tersebut.

Pelepasan penumpang secara resmi juga diselenggarakan di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Mumbai Saut Siringoringo dan Direktur Utama AirAsia X Indonesia, Kapten Sulistyo Nugroho Hanung, yang juga dihadiri oleh Vice President- Aero Marketing dari GVK Mumbai International Airport Pvt Ltd Raveen Pinto.

Direktur Utama AirAsia X Indonesia, Kapten Sulistyo Nugroho Hanung menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. Ia menjelaskan, jika penerbangan harian dari Bali ke Mumbai menjadi tonggak sejarah baru AirAsia X Indonesia, sebagai penerbangan maskapai nasional jarak jauh berbiaya hemat pertama dan satu-satunya yang menghubungkan Indonesia dan India.  

“Sangat menggembirakan bahwa akhirnya kami telah memulai penerbangan rute yang menjanjikan ini. Rute ini mewujudkan mimpi miliaran populasi masyarakat India akan sebuah liburan impian dan merespons secara positif peningkatan permintaan kunjungan wisata dari India ke Bali," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya megapresiasi penerbangan perdana Air Asia X Indonesia dari Mumbai ke Ngurah Rai. Menurutnya, wisman yang datang dari India sangat potensial sekali jika ada direct flight ke Indonesia. “Total wisman India tahun lalu mencapai 300 ribu,” katanya.

Pria asal Banyuwangi itu berharap, dengan adanya direct flight Air Asia X dari India ke Bali akan ada perubahan yang signifikan dari pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini. “Kita akan meng-attract 100 juta penumpang tahun ini. Delapan puluh persen domestik dan kita harapkan sekitar 20 persennya itu wisman, karena target kita untuk wisman butuh 2 juta seat untuk tahun ini. Sehingga total menjadi 15 juta wisman,” ujar Menpar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement