Sabtu 20 May 2017 16:16 WIB

Kampung Pelangi Semarang Jadi Sorotan Media Internasional

Walikota Semarang Hendar Prihadi ikut melakukan pengecetan Kampung Pelangi
Foto: Situs Pemerintah Kota Semarang
Walikota Semarang Hendar Prihadi ikut melakukan pengecetan Kampung Pelangi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kampung warna-warni bak Pelangi di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, Jawa Tengah rupanya tak hanya memikat masyarakat Indonesia tapi juga dunia. Ini terbukti dari banyaknya pembahasan mengenai kampung dengan warna bangunan merah, kuning, hijau, biru, dan kuning ini di sejumlah media internasional dalam beberapa hari terakhir.

Media-media besar seperti Daily Mail, Mirror, India Times, Telegraph, Vogue, Independent, Coconut, dan Seasia memberikan ulasan mereka mengenai kampung tersebut. The Independent dan The Telegraph misalnya yang menyoroti ramainya unggahan mengenai foto-foto Kampung Pelangi di media sosial. Sementara India Times membahas mengenai biaya yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat, yang dinilai sesuai dengan keindahan yang dihasilkan.

Media-media tersebut juga memasang foto terkini Kampung Pelangi yang begitu indah. Independent dan Daily Mail bahkan memajang perbedaan Kampung Pelangi sebelum dan sesudah “didandani”. Tampak di gambar, Kampung Pelangi sebelum dibenahi mirip dengan banyak kampung di Indonesia dengan mayoritas bangunan terbuat dari bata. Namun, setelah direnovasi kampung itu menjelma menjadi perkampungan yang cantik dan menarik perhatian.

Menurut The Independent, sosok di balik perubahan total Kampung Pelangi adalah Slamet Widodo (54 tahun). Slamet dikutip The Independent mengatakan ide membuat Kampung Pelangi datang setelah ia melihat kecantikan Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi di Malang serta Kampung Kali Code di Yogjakarta.

Akhirnya mengikuti tiga kampung sebelumnya, Kampung Pelangi pun dicat berwarna-warni. Bahkan genteng rumah warga juga dicat warna-warni. Jembatan juga tak luput diberi cat aneka warna sehingga menarik sebagai objek foto. Makanya Vouge menyebut kampung ini sangat "instagramable".

Ide Slamet menurutnya sejalan dengan misi Wali Kota Semarang Hendar Prihadi yang ingin mempercantik desa-desa di Semarang. Hendar juga turut mengecat kampung tersebut di awal-awal pembuatannya. Kini, kampung itu berubah menjadi lokasi bidikan travelista. Para pelancong beramai-ramai mengunjungi Kampung Pelangi, terutama pada akhir pekan. 

“Saya berharap Kampung Pelangi menjadi yang paling besar di Indonesia dan menawarkan pilihan baru untuk pariwisata di Semarang,” kata Slamet. 

Menanggapi hal ini Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan itulah kedahsyatan media digital. Di era serba digital ini informasi menyebar dengan sangat cepat, terutama melalui sosial media.

“Dari foto, video, slide show, semuanya bisa mencuri perhatian dunia," kata Arief melalui siaran persnya, Sabtu (20/5).

Kampung Pelangi menurutnya merupakan contoh bagus untuk membangun branding sebuah daerah agar dikenal dunia. Arief berharap, di Kampung Pelangi juga akan dibangun banyak homestay sehingga menjadikannya desa wisata dan menudukung program Homestay Desa Wisata yang digaungkan Kementerian Pariwisata.

Arief juga berterima kasih pada generasi muda yang sudah memperkenalkan Kampung Pelangi melalui akun media sosial mereka. Menurutnya para anak-anak muda ini, khususnya yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) harus terus membantu mempromosikan pariwisata Indonesia melalui media sosial.

"Terima kasih juga pada anak-anak muda yang tergabung dalam GenPI, Generasi Pesona Indonesia. Terus angkat potensi destinasi, kalender acara pariwisata dan sejumlah kebijakan kepariwisataan," ujar Arief di forum Rakornas II/2017 di Hotel Bidakara, Jakarta.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement