REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Salah satu ritel fesyen berbasis teknologi informasi, Berrybenka, menyatakan belanja dalam jaringan (online) masyarakat Bali ke ritel meningkat sangat signifikan hingga 200 persen dalam enam bulan terakhir.
"Antusiasme masyarakat Bali itulah yang membuat kami akhirnya memutuskan untuk membuka gerai offline ke-23 di lantai 1 Mall Galeria Bali di Kuta, Badung," kata Head of Offline Marketing Berrybenka, Fransiscus Evan Prawira, di Denpasar, Bali, Jumat(19/5).
Ia menjelaskan 90 persen produk fesyen yang ditawarkan ritel online-offline Berrybenka itu merupakan produk lokal. Berrybenka berkolaborasi dengan sejumlah perancang lokal.
"Karena itu kami memasarkan 90 persen produk lokal, meski ada juga produk fesyen impor, seperti pakaian olahraga, karena itu pula harga produk kami juga banyak yang berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu," katanya.
Menurut dia, pihaknya mulai membuka gerai offline sejak dua tahun terakhir, meski ritel itu sudah ada sejak empat tahun lalu. Ia mengatakan penawaran secara offline itu terbukti meningkatkan pembelian secara online hingga tiga kali lipat. Alasannya, masyarakat yang semula ragu akhirnya yakin karena adanya gerai offline.
Selain itu, keberadaan gerai offline juga menjadi kelebihan karena masyarakat bisa menukar barang langsung (retur di toko) atau bahkan masyarakat bisa memanfaatkan untuk gerai offline sebagai alamat pengiriman dari transaksi secara online itu.
"Gerai offline kami memang mayoritas di Jakarta atau sekitar 11 gerai dari 23 gerai yang ada, namun ada juga beberapa kota di luar Jakarta yang memiliki dua gerai. Kami yakin hal itu juga bisa dilakukan di Bali, kalau antusiasme masyarakat Bali meningkat dalam enam bulan kedepan," katanya.