Ahad 14 May 2017 12:55 WIB

Gelar Crafashtival, Bandung Siap Hadapi MEA

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas mengunggah foto salah satu produk UMKM yang telah didaftrakan untuk didaringkan, dengan berpartisipasi dalam program gerakan meng-online-kan 100.000 UMKM di Pasar Ciroyom, Kota Bandung, Jumat (31/3).
Foto: Mahmud Muhyidin
Petugas mengunggah foto salah satu produk UMKM yang telah didaftrakan untuk didaringkan, dengan berpartisipasi dalam program gerakan meng-online-kan 100.000 UMKM di Pasar Ciroyom, Kota Bandung, Jumat (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Kota Bandung kembali mengelar Crafashtival untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, acara dilangsungkan di Cikapundung River Spot, Jalan Ir. Sukarno Kota Bandung, Sabtu dan Ahad (13/5 dan 14/5).

Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, selain meningkatkan rasa bangga akan produk Bandung, Pemerintah Kota Bandung juga ingin membawa produk UMKM Bandung ke pasar global. "Kami ini satu-satunya yang punya toko UMKM di luar negeri. Dua toko sudah buka di Malaysia. Dalam persiapan, kita juga akan buka di Korea Selatan dan negara-negara lain," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, penting bagi Kota Bandung untuk bisa bersaing di pasar global. Apalagi, dengan adanya pasar bebas ASEAN, Ia ingin menunjukkan bahwa Kota Bandung siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Pertahanan terbaik adalah menyerang. Kita bukan sekadar memproteksi produk kita agar bertahan, tapi kita juga harus ekspansi ke luar negeri. Itu lah filosofi Little Bandung," katanya.

Acara Crafashtival diawali dengan fashion show yang menampilkan berbagai kreasi busana oleh para perancang Kota Bandung. Pembukaan ditandai dengan melepas 400 burung merpati ke udara. Sebanyak 72 stand kerajinan dan busana asli Bandung meramaikan acara. Selain itu, stand-stand kuliner jajanan khas Bandung juga ramai dikunjungi pembeli.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Priana Wirasaputa, tujuan Crafashtival ini adalah untuk mewadahi kreativitas warga Bandung dalam berkarya. Acara ini juga menjadi media untuk memperkenalkan produk-produk UMKM warga Bandung yang berkualitas.

"Dan yang paling penting adalah kita ingin menumbuhkan kebanggaan warga terhadap produk lokal," kata Priana.

Pada Crafashtival kali ini, kata dia, Kota Bandung turut melibatkan organisasi internasional JCI (Joint Commission International) Indonesia yang menyuarakan kampanye "Peace is Possible". Kampanye tersebut bertujuan untuk menyerukan perdamaian ke seluruh dunia, bagian dari kampanye global dari PBB.

Kampanye internasional tersebut turut diikuti oleh Forum Silaturahmi Keraton Nusantara yang sedang melaksanakan Musyawarah Agung Keraton di Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement