Jumat 12 May 2017 21:42 WIB

Jelang Visit Sumenep 2018, Asta Tinggi Terus Berbenah

Asta Tinggi
Foto: Wikipedia
Asta Tinggi

SUMENEP -- Destinasi wisata religi Asta Tinggi di wilayah bukit Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur, semakin banyak diminati wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air. Untuk itu menyongsong Visit Sumenep 2018, tempat pemakaman raja-raja Keraton Sumenep ini terus berbenah diri. 

Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora) Kabupaten Sumenep, Sufiyanto, mengatakan hampir setiap hari pengunjung memadati lokasi wisata Asta Tinggi. Biasanya para pengunjung melakukan kegiatan keagamaan seperti berdoa di sana. Rata-rata pengunjung yang datang ke sana pun dalam rombongan besar menggunakan bus wisata. 

Asta Tinggi yang berjarak sekitar dua kilometer dari pusat Kota Sumenep terdiri atas beberapa kompleks. Pada masing-masing area terdapat kuburan para mantan penguasa Sumenep. Tempat wisata yang berada di sebelah barat Kota Sumekar, ini biasanya di padati peziarah pada siang dan malam hari.

Meski telah berusia ratusan tahun, pagar-pagar yang mengelilingi Asta Tinggi masih tetap kokoh. Ini yang menjadi salah satu keunikan arsitektur yang menjadi daya tarik wisata Asta Tinggi. Fasilitas di lokasi wisata Asta Tinggi pun relatif lengkap. Selain obyek wisata banyak pula pedagang yang berjejer di sekitar pintu masuk.

Sebagian dari para pedagang tersebut menjajakan oleh-oleh khas Sumenep. Mulai dari pecut khas Madura, odheng, kaus Sakera, hingga batik. Banyak pengunjung yang berbelanja usai berziarah.

Melihat peluang ini Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep tak menyia-nyiakan peluang. Tak hanya memperkuat obyek wisata Asta Tinggi mereka juga berupaya mengembangkan lokasi pendukung yang berada di sekitar Kota Sumenep. 

"Ini dimaksudkan agar para wisatawan juga mengetahui bahwa selain Asta Tinggi, Sumenep juga punya lokasi wisata lainnya, yang pantas dikunjungi para wisatawan,’’ kata Sufiyanto seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/5). 

Menurut Sufiyanto dalam rangka Visit Sumenep 2018, pihaknya sudah memetakan pariwisata di Sumenep. Beberapa obyek wisata yang dapat dinikmati antara lain Pantai Slopeng dan Lombang dengan wisata alamnya, kawasan Pulau Gili Iyang dengan wisata kesehatan, Gili Labak dengan wisata snorkeling dan diving serta Pantai Sembilan sebagai sentra kerajinan. 

Untuk peningkatan destinasi wisata itu sudah dialokasikan dana di APBD 2017 sebesar Rp empat miliar. Meski belum ideal menurutnya, namun anggaran tersebut mampu memperbaiki sarana fasilitas jalan menuju ke lokasi dan perbaikan fasilitas lainnya di lokasi wisata. Khusus untuk Asta Tinggi, sebagai destinasi wisata religi yang tidak pernah sepi pengunjung setiap hari, pihaknya akan menambah area istirahat yang nyaman serta tempat parkir lebih luas. 

Menyongsong Visit Sumenep 2018, Pemda Sumenep memang tidak main-main. Bahkan untuk mempromosikan itu, pada 27 April lalu, Bupati Sumenep  A. Busyro Karim bersama jajaran Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep menggelar promosi seni, budaya, dan pariwisata di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. 

Bupati yang akrab dipanggil Buya itu, menurut Sufiyanto, turun langsung bersama Sanggar Plat M dari Sumenep. Komunitas sanggar itu menampilkan lagu-lagu khas Sumenep, seperti lagu berbahasa Madura. Menurut Sufiyanto, promosi di Bandara Juanda bertujuan agar masyarakat luas tahu potensi wisata di Sumenep. 

”Promosi kami bisa cepat diketahui orang yang akan ke Jawa Timur. Sehingga mereka tahu pula bahwa Sumenep memiliki wisata alam menarik,” ujar mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Kabupaten (Setkab) Sumenep tersebut.

Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan wisata religi selama ini punya peminat yang sangat fanatik. Dikelola dengan profesional maupun tidak, obyek wisata semacam ini banyak diminati terutama menjelang bulan Ramadhan. 

"Apalagi kalau dikelola secara profesional dengan standar dunia, tentu bisa juga menghadirkan wisatawan mancanegara.  Malaysia, Thailand Selatan, Singapura, bisa menjadi target yang potensial," kata Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement