REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada yang berbeda di stan Republika Penerbit di ajang Islamic Book Fair (IBF) ke-16 tahun 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta. Di antara para penjaga stan yang aktif menawarkan buku kepada para pengunjung, tampak Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit, Arys Hilman Nugraha.
Ia dengan penuh semangat meneriakkan buku. “Ayo, siapa lagi yang mau beli novel Bidadari Bermata Bening? Sekalian dapat tanda tangan Kang Abik dan foto bareng penulisnya,” serunya sambil mengangkat buku karya Habiburrahman El-Shirazy, penulis novel tersebut, Sabtu (6/5) sore.
Saat itu ada acara book signing novel Bidadari Bermata Bening di stan Republika Penerbit, seusai bedah novel tersebut yang diadakan di Panggung Utama IBF, pukul 14.30-16.00. Arys Hilman tak henti meneriakkan jualan novel Kang Abik sampai Maghrib tiba, dan novel Bidadari Bermata Bening tersebut habis.
Pada hari Ahad (7/5) siang sampai sore, dia pun kembali sibuk berjualan buku terbitan Republika Penerbit. Kali ini novel karya Tere Liye yang berjudul Tentang Kamu. “Ayo, ayo, siapa lagi yang mau beli novel Tere Liye? Tentang Kamu. Sekalian minta tanda tangan penulisnya,” ujar Arys.
Saat itu di stan Republika Penerbit ada book signing novel Tere Liye. Pengunjung tidak hanya membeli novel Tentang Kamu, tapi juga novel-novel lainnya karya Tere Liye. Salah satunya adalah Rindu.
Sudah barang tentu, kehadiran Sang CEO menawarkan buku menambah semangat para staf dan penjaga stan Republika Penerbit. Apalagi, tak hanya saat acara book signing, Arys Hilman aktif menawarkan buku di stan Republika Penerbit.
“Sejak hari pertama pameran, saya memang aktif menawarkan buku-buku terbitan Republika Penerbit kepada para pengunjung IBF,” kata Arys Hilman, Ahad (7/5).
Menurut Arys, hal itu dia lakukan karena ia memang cinta industri buku. “Saya cinta industri buku, makanya saya lakukan hal ini dengan senang hati,” tutur Arys yang juga direktur Republika Media Mandiri.
Rupanya alumnus Unpad Bandung itu punya satu rahasia. “Sejak kuliah saya sudah jualan buku. Waktu itu saya menjualkan buku-buku direct selling terbitan Gramedia. Pembeli pertama saya adalah kolumnis Mahbub Djunaidi,” ungkap Arys.
Kecintaannya pada industri buku menjadi modal baginya saat ditunjuk menjadi CEO Republika Penerbit beberapa tahun lalu. “Hal pertama yang saya lakukan saat ditunjuk menjadi CEO Republika Penerbit adalah menaikkan target penjualan 100 persen lebih. Saya berpendapat target yang saat itu dipatok terlalu rendah. Hal itu mengingat Republika Penerbit punya potensi besar dengan dukungan induknya, Harian Republika,” ujarnya.
Setelah itu, ide demi ide terus dia sampaikan kepada tim Republika Penerbit. Baik mengenai konten buku maupun gimmick pemasaran. Hasilnya, saat ini Republika Penerbit menjadi salah satu penerbit buku yang diperhitungkan secara nasional, dengan berbagai buku andalan.
“Saya percaya, Republika Penerbit punya potensi sangat besar untuk maju. Tentu saja ada syaratnya. Kami harus menghasilkan produk-produk yang berkualitas, dan menguasai trik-trik marketing yang baik,” papar Arys Hilman Nugraha.