REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warna kain tenun Mbojo diangkat menjadi warna untuk produk kosmetik Tren Warna Sariayu 2017, Gili Lombok. Selain menyambut baik, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi berharap para pengusaha nasional bisa turut memberdayakan potensi lokal dan mengangkatnya ke level lebih tinggi.
Pria yang dikenal dengan sapaan Tuan Guru Bajang itu mengatakan, ada kolaborasi antara Martha Tilaar dengan Dekranasda NTB untuk mempromosikan warna-warna Lombok dalam produk kosmetik sebagai bagian promosi kekayaan budaya Indonesia. Kerja sama ini sudah mewujud dalam produk yang sudah dikomersilkan dan ia berharap ini bisa terus dikembangkan.
Inspirasi dari daerah tidak habis digali. Di mengatakan, bagi para pengusaha nasional, sudah saatnya lebih banyak turun ke daerah untuk bisa mencari inspirasi dan nilai baik. "Angkat filosofi dan produk daerah untuk dipasarkan di pasar nasional dan pasar global. Itu bagian dari keunggulan kita sebagai bangsa," ungkap Tuan Guru Bajang usai menghadiri Rembuk Republik di Kementerian Pariwisata pekan ini.
NTB juga punya banyak kekayaan kultur dan budaya serta produk dan seni yang bisa diangkat. Ini bukti Indonesia punya khazanah yang sangat kaya.
Dia mengatakan, kolaborasi Pemda NTB dengan perancang busana nasional juga sudah dua kali. Banyak motif yang bisa digali baik dari Sasak, Samawa, dan Mbojo. "Tiap suku tenunnya kaya. Kami undang para desainer nasional untuk angkat ini sekaligus berdayakan para penenun," ungkap Tuan Guru Bajang.
Dia menagatakan, ada banyak warna menarik di NTB. Suku Sasak khas dengan warna-warna teduh. Bergeser ke Sumbawa dan Bima, warna-warna yang muncul lebih cerah dan mencolok. "Kaya sekali memang gradasi warna di NTB. Silakan para perancang busana untuk eksplorasi ke sana," kata Tuan Guru.
Dalam Tren Warna 2017, Sariayu Martha Tilaar menghadirkan Tren Warna Gili Lombok dimana warna-warnanya terinspirasi dari kain tenun Mbojo dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam Tren Warna Sariayu kali ini, Martha Tilaar juga menyuguhkan produk inovatif baru berupa perona mata berbentuk gel yang sekaligus jadi brand lokal pertama yang menghadirkan produk semacam itu.