REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pihak berharap Islamic Book Fair (IBF) ke-16 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) 3-7 Mei 2017 menjadi semacam persiapan untuk menjadikan IBF sebagai pameran buku Islam bertaraf internasional.
“Semoga IBF 2017 menjadi langkah awal untuk menjadi pameran internasional mulai tahun berikutnya,” kata mantan Brand Ambassador IBF 2014 Peggy Melati Sukma kepada Republika.co.id, Jumat (21/4).
Peggy menambahkan, sebetulnya sejak tahun 2014 Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sudah berniat IBF 2015 menjadi International Islamic Book Fair, namun rupanya belum terwujud. “Subhanallah, berkah dari Allah, IBF 2017 harus pindah tempat dari Istora Senayan ke JCC karena Istora direnovasi. Ini merupakan momentum persiapan untuk menjadikan IBF 2018 sebagai pameran buku Islam internasional,” tutur motivator dan inspirator hijrah itu.
Terkait hal tersebut, Peggy berharap IBF 2017 lebih baik dibandingkan IBF-IBF sebelumnya. “Baik mutu maupun konten IBF 2017 harus lebih baik daripada IBF tahun-tahun sebelumnya. Dengan menempati arera pameran di JCC, seluruh panitia maupun peserta harus berusaha memberikan yang terbaik, termasuk mempersembahkan buku-buku terbaik mereka kepada para pengunjung,” ujar Peggy.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pusat Kajian Hadits Jakarta Dr Ahmad Lutfi Fathullah MA berharap penyelenggaraan Islamic Book Fair (IBF) ke-16 , yang akan digelar 3-7 Mei 2017, lebih baik dibandingkan IBF tahun-tahun sebelumnya.
“Tentunya kita harapkan IBF 2017 lebih baik, lebih sukses dibandingkan IBF tahun-tahun sebelumnya,” kata Ahmad Lutfi Fathullah kepada Republika.co.id, Sabtu (15/4).
Lutfi menambahkan, IBF 2017 merupakan pertama kalinya IBF diadakan di Jakarta Convention Center (JCC). Sebelumnya, IBF selalu digelar di Istora Senayan Jakarta.
IBF di JCC berlangsung lima hari. Kalau di Istora Senayan, lamanya pameran 10 hari. “Namun dengan tempat yang lebih representatif dan lebih luas, kita harapkan jumlah pengunjung yang datang lebih banyak daripada IBF tahun-tahun sebelumnya,” tutur Lutfi yang juga seorang pakar hadits.
Selain itu, kata Lutfi yang juga salah seorang juri anugerah buku terbaik IBF (IBF Award), penyelenggaraan IBF 2017 di JCC diharapkan merupakan rintisan untuk menjadikan IBF sebagai pameran buku Islam internasional. “International Islamic Book Fair tentunya membutuhkan tempat yang representatif. JCC insya Allah tepat untuk IIBF,” papar Ahmad Lutfi Fathullah.