Senin 01 May 2017 06:03 WIB

Pemerintah India Bekali Pengantin Perempuan dengan Pentungan Kayu

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Pernikahan India (Ilustrasi)
Foto: Indianews
Pernikahan India (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebanyak 700 pengantin wanita di Madhya Pradesh, India, memberikan pentungan kayu sebagai hadiah pernikahan untuk suami mereka. Hadiah pernikahan massal yang unik tersebut dianjurkan untuk digunakan sebagai senjata bagi para perempuan jika suami mereka mabuk atau berbuat kasar.

Dilansir dari The Telegraph, Senin (5/1), pemberian hadiah pernikahan itu dianjurkan oleh Menteri Keadilan Sosial dan Pembangunan Perdesaan India, Gopal Bhargava.

"Jika suami anda atau anggota keluarga lainnya mabuk di rumah, perlakukan dia dengannya (pentungan)," ujar Bhargava.

Pihaknya pun sudah memerintahkan pendistribusian 10 ribu pentungan kayu kepada para perempuan yang baru menikah. Menurutnya, tujuan pemberian pentungan ini adalah membantu perempuan pedesaan melindungi diri mereka sendiri. Pemerintah India khawatir meningkatnya kecanduan alkohol akan memberikan dampak kepada kehidupan rumah tangga.

"Tidak ada niat untuk memprovokasi perempuan atau menghasut mereka untuk melakukan kekerasan.  Sebab para perempuan mengeluh kapan pun suami mereka mabuk, mereka menjadi ganas. Tabungan mereka diambil dan dibelikan minuman keras," lanjut Bhargava.

Bhargava mengatakan  ide untuk hadiah pernikahan berupa pentungan itu bermula saat seorang wanita bertanya kepadanya apakah dia harus menyuruh suaminya berhenti minum dengan memukulnya menggunakan papan kayu.

Banyak negara bagian di India telah melakukan penindakan tegas terhadap minuman keras dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa penindakan tersebut dilakukan dengan cara melarang atau membatasi penjualannya. Hal ini dilakukan sebagai  upaya untuk menekan angka kekerasan akibat alkohol.

Menurut data National Crime Records Bureau, kejahatan terhadap perempuan meningkat 34 persen antara tahun 2012 dan 2015. Kekejaman oleh suami merupakan tindakan yang paling sering dilaporkan di India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement