Ahad 30 Apr 2017 10:48 WIB

Go Digital, Klungkung Luncurkan Aplikasi Destinasi Pariwisata

Seorang perajin tengah menyelesaikan pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM di Klungkung, Bali,  (Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang perajin tengah menyelesaikan pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Di tengah perkembangan era digital seperti sekarang, keputusan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerapkan Go Digital Pariwisata sangat tepat. Kali ini Pemkab Klungkung, Bali meluncurkan aplikasi destinasi pariwisata “Klungkung Tourism” berbasis android untuk mempromosikan daerahnya.

Peluncuran aplikasi ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Hari Puputan Klungkung ke-109, HUT ke-25 Kota Semarapura dan Festival Semarapura ke-3 tahun 2017 di Depan Monumen Puputan Klungkung, Jumat (28/4).

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengatakan, aplikasi ini dibuat sebagai salah satu promosi pariwisata dengan sistem digital dan guide digital bagi wisatawan yang berkunjung ke Klungkung. Dalam aplikasi tersebut wisatawan akan menemukan berbagai informasi tentang destinasi wisata dan budaya di Kabupaten Klungkung. “Aplikasi ini sudah bisa didownload melalui Playstore. Wisatawan akan mendapatkan informasi apapun yang terkait pariwisata di Klungkung,” kata Bupat Suwirta.

Dalam aplikasi tersebut, dimuat berbagai destinasi yang ada di Kabupaten Klungkung. Mulai wisata alam, budaya, kuliner, akomodasi pariwisata, penunjang pariwisata serta layanan publik yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan. Dengan berbasis Global Positioning System (GPS), aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengetahui lokasi wisata dan sebagai penunjuk arah tempat wisata terdekat.

“Wisatawan nantinya juga bisa memberi komentar atau like pada destinasi yang sudah dikunjungi. Komentar-komentar itu nanti akan menjadi evaluasi kami,” ujar Bupati Suwirta.

Aplikasi ini, lanjut Bupati Suwirta, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Klungkung untuk mempromosikan usahanya sehingga akan lebih dikenal dan mudah dicari oleh wisatawan. “Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk promosi usahanya, baik di bidang pariwisata ataupun UMKM yang ada di Klungkung,” imbuhnya.

Dengan diluncurkannya aplikasi Klungkung Tourism, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klungkung semakin meningkat dari tahun ke tahun. “Semoga dengan aplikasi Klungkung Tourism ini, promosi wisatawan di Klungkung bisa dimaksimalkan,” harap Bupati Suwirta.

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Klungkung, I Nengah Sukasta menambahkan, para pengguna gadget smartphone pun dijamin tidak akan kesulitan menggunakan aplikasi ini. Aplikasi berlogo ikan mola-mola sebagai khas dari Pulau Nusa Penida, ini juga cukup ringan hanya berukuran kurang dari 7 mb saja. Memasuki halaman utama, ketika pertama kali dibuka akan muncul “Fine greatest place for yourholidays” yang  dapat diartikan sebagai ajakan untuk menemukan tempat terbaik untuk berlibur.

Pengguna aplikasi dapat memilih bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Di dalamnya terdapat beberapa pilihan kategori seperti Beach & Nature, Art & Culture, Temple, Museum, dan Event & Festival.  Setiap kategori dilengkapi dengan foto dan detail lengkap mengenai destinasinya. Bahkan ada navigasi untuk mengarahkan pengunjung ke destinasi yang dituju.

Sejak pertama kali diluncurkan, pihak Dispar secara bertahap mulai menyosialisasikan aplikasi tersebut melalui para guide yang mengantar tamunya ke beberapa objek wisata populer di Klungkung seperti di Kertha Gosa dan Goa Lawah.

“kita sudah mulai sosialisasikan ke wisatawan. Petugas kita menginfokannya ke guide untuk diteruskan ke wisatawan,”  ujar Sukasta.

Mengenai hal ini, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengucapkan selamat atas diluncurkannya aplikasi Klungkung Tourism. Dirinya semakin yakin dengan aksi transformasi digital bakal membawa gerbong Kementerian Pariwisata RI melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan di 2019.

“Jika tidak ikut Go Digital, saya jamin destinasi wisata yang dimiliki daerah itu tidak akan maju. Karena itu no return point, harus familiar dengan digital," kata Menpar Arief Yahya.

Lanjutnya lagi, itulah mengapa ada istilah More Digital More Personal, karena marketing sudah langsung masuk ke smartphone ke customers dan komunikasi data ke pelanggannya sudah detail sampai ke personal. Dengan digital itu semua informasi bisa diupload, dipromosikan secara global, dan semua orang yang memiliki aplikasi yang sama bisa langsung connect.

“Kalau tak segera mengubah pola pikir ke digital, kita pasti ketinggalan. Sulit mengejar rival-rival utama kita,” ujar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement