Ahad 30 Apr 2017 03:16 WIB

Dukung Pariwisata, Kemenhub Benahi Sinergitas Transportasi

Rep: Novita Intan/ Red: Andri Saubani
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi sambutan dalam peresmian kedatangan kapal CMA CGM Ottelo di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Minggu (23/4).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi sambutan dalam peresmian kedatangan kapal CMA CGM Ottelo di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Minggu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas dari Kabinet Kerja selain dari sektor infrastruktur, maritim, energi, dan pangan. Semua kementerian harus memberikan dukungan penuh untuk keberhasilan pembangunan lima sektor prioritas tersebut.

Kementerian Perhubungan berupaya mendukung program-program pembangunan infrastruktur khususnya aksesibilitas yang mendukung sektor pariwisata. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang terintegrasi baik angkutan jalan, angkutan sungai, danau, penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara dan angkutan kereta api menjadi fokus utama kementerian.

“Sebagai regulator di bidang transportasi mempunyai tugas menyiapkan prasarana dan sarana yang memadai guna mendukung mobilitas manusia dan kelancaran arus barang. Pembangunan sarana dan prasarana ini, juga untuk mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan efektif,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (29/4).

Dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan menggandeng sektor swasta dan BUMN melalui skema Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Pembangunan infrastruktur yang commercially viable diserahkan kepada pihak swasta sedangkan yang non commercially viable tetapi economically feasible diserahkan kepada pemerintah termasuk BUMN, BUMD, dan koperasi.

Secara umum, ada empat kebijakan Kementerian Perhubungan dalam mendukung pengembangan pariwisata, antara lain:

• Mempercepat realisasi peningkatan infrastruktur pelabuhan dan bandar udara di daerah tujuan wisata termasuk menyederhanakan perijinan kunjungan kapal pesiar dan Yatch

• Mendorong perusahaan pelayaran dan perusahaan penerbangan nasional menyediakan pelayanan dari dan ke destinasi pariwisata

• Meningkatkan kerjasama penerbangan secara bilateral dengan negara sumber pasar wisatawan, melalui bandara yang telah dibuka untuk ASEAN Open Sky

• Meningkatkan peran swasta dalam penyediaan angkutan wisata yang memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement