REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Go Digital Be The Best yang diluncurkan Menpar Arief Yahya sejak Rakornas Oktober 2016 lalu terus menggelinding. Seperti bola salju yang membesar, ide tersebut menggulung dan mempengaruhi apa saja yang ada di sekelilingnya.
Sampai sampai Menteri Pariwisata Thailand, Kopkarn Wattanavrangkul, minta sesi khusus belajar go digital-nya Arief Yahya. Bahkan Sekjen UNWTO Taleb Rifai, 'dewanya' pariwisata dunia, meminta Mantan Dirut PT Telkom itu untuk berbagi ilmu, berbagi solusi, menjadi narasumber di berbagai seminar pariwisata dunia.
Satu hal lagi, Program 10 destinasi prioritas dan Go Digital yang juga sudah menggelinding itu rupanya terus menginspirasi banyak pihak. Salah satunya Rennaldy Protono. Siswa kelas XI SMKN 1 Tanjungpandan, Bangka Belitung itu yang berinovasi menciptakan aplikasi android "Wisata Belitung".
Aplikasi Wisata Belitung ini rencananya akan diikutkan pada ajang pameran nasional tingkat SMK "Pameran Inovasi Produk SMK" di Solo, 14 Mei 2017. Di Solo nanti, Rannaldy akan hadir mewakili Bangka Belitung.
"Tampilan aplikasi ini sederhana, terdapat empat konten aplikasi seperti destinasi wisata, hotel, restoran dan travel. Aplikasi ini akan memudahkan wisatawan menuju objek wisata yang ada di Bangka Belitung. Semua dapat dilihat di aplikasi ini," kata remaja kelahiran 3 September 1999 ini.
Pada aplikasi android pertama yang dibuatnya ini, Rennaldy memilih monumen perjuangan Tugu Lima Pahlawan yang berada di pusat kota Tanjungpandan sebagai ikon aplikasi Wisata Belitung. Remaja yang berpengalaman membuat sistem aplikasi penerimaan siswa baru dan perpustakaan SMKN 1 Tanjungpandan itu optimistis karyanya ini akan bermanfaat bagi industri pariwisata. Apalagi, Tanjung Kelayang yang ada di Bangka Belitung sudah menjadi destinasi wisata prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
"Aplikasi ini masih terus dikembangkan atau disempurnakan,'' katanya. ''Saya yakin ini akan bermanfaat bagi wisatawan yang datang ke Bangka Belitung.''
Menteri Pariwisata Arief Yahya senang dengan aksi nyata yang telah dilakukan Rennaldy. Menurutnya, mendigitalkan pariwisata sudah merupakan suatu keharusan.
"Gaya hidup wisatawan berubah. Mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar secara online (pay), semua sudah via digital. Jangan lupa, 70% wisman melakukan search and share menggunakan media digital,'' kata Menpar Arief Yahya.