Rabu 26 Apr 2017 16:03 WIB

1.500 Wisatawan Ikuti Tapak Tilas Gunung Krakatau

Jejak Krakatau: Medan terjal menanjak menjelang kawah Gunung Anak Krakatau
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jejak Krakatau: Medan terjal menanjak menjelang kawah Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Dinas Pariwisata Kota Cilegon memiliki cara tersendiri untuk mengenang tragedi meletusnya Gunung Krakatau. Untuk mengenang tragedi 134 tahun lalu itu, 1.500 wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara akan diajak melakukan tapak tilas yang dikemas dalam Wisata Bahari Sail to Krakatau 2 pada 30 April mendatang.

Wisata Bahari Sail to Krakatau 2 merupakan salah satu upaya dari PHRI, Pemkot Cilegon, Asita, HPI, dan Masyarakat Pencinta Wisata. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka HUT ke-18 Kota Cilegon. beberapa agenda juga dipersiapkan seperti Cilegon Ethnic Carnival dan Golok Day.

“Wisatawan akan dibawa menuju lokasi Gunung Anak Krakatu (GAK) dengan KMP Sebuku milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). Kapalnya akan bertolak dari Dermaga IV Pelabuhan Merak, Ahad (30/4) pukul 11.30 WIB dan kembali di Pelabuhan Merak pada pukul 21.30 WIB,” kata Fredy Indradi, ketua penyelenggara dan juga ketua Pengurus Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cilegon.

Di dalam agenda napak tilas, para peserta akan mengitari Gunung Krakatau. Namun, peserta tidak sampai turun dan mendaki ke gunung yang konon letusannya memisahkan pulau Jawa dan Sumatra itu. “Cilegon punya potensi wisata bahari yang cukup setrategis. Ada pelabuhan, kapal juga ada. Sail to Krakatau adalah salah satu destinasi wisata bahari yang dikembangkan,” ujar Freddy.

Perjalanan menuju puncak Gunung Anak Krakatau (Republika/Tahta Aidila)

Tidak hanya itu, Freddy mengadakan beberapa pagelaran selama perjalanan, tujuannya untuk menghibur wisatawan sambill menikmati panorama alam di GAK. “Wisatawan akan dihibur dengan penampilan Cilegon Ethnick Carnival Performance, Traditioanal art Performance dengan menampilkan seni debus dan juga Festival Kuliner Nusantara. Dengan begitu, semua potensi yang ada bisa menggerakkan wisata di Cilegon untuk lebih dikenal di nusantara dan mancanegara,” kata Freddy.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, sangat mendukung kegiatan napak tilas gunung Krakatau. Hal itu juga membantu promosi wisata bahari yang ada di Provinsi Banten. "Rutenya sendiri dari Pelabuhan Merak, ke Pulau Krakatau masuk ke dalam, terus mutar di luarnya Krakatau," kata Eneng.

Setelah itu, kata Eneng, rombongan akan menuju Mercusuar Titik Nol. "Lampu mercusuarnya kan itu bagus terus melipir ke pinggirannya, berlayar sepanjang bibir pantai, itu lihat lampu-lampu industrinya bagus itu,” kata Eneng.

Dari sisi destinasi wisata, Gunung Krakatau memang menyimpan sejuta pesona. Matahari terbenamnya sangat indah. Sekali-sekali wisatawan bisa melihat lumba-lumba berlompatan di atas lautan biru. Sekilas memang terlihat panas dan gersang. Namun, kawasan ini memiliki pesona ekowisata yang cukup menantang.  

“Karenananya acara ini harus 'meledak' dan heboh. Harus percaya diri karena berbagai potensi ada di sini. Ibarat toko, Banten serba ada yang menyediakan produk yang beragam, alam, satwa langka ‘Rhino’, budaya, sejarah, religi, komunitas adat, wisata belanja, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung menjadi potensi pariwisata yang sangat luar biasa,” kata Menpar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement