REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran produk kerajinan terbesar di Indonesia, Inacraft, akan kembali digelar di Jakarta Convention Center pada 26-30 April mendatang. Tahun ini, Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih sebagai ikon pameran dengan tema The Magnificence of Yogyakarta.
Ketua Panitia Pelaksana Inacraft Hadi Sunarno mengatakan, pameran Inacraft ke-19 tahun ini akan diikuti 1.395 peserta yang merupakan pengrajin, pengusaha dan eksportir kerajinan dari seluruh daerah di Indonesia. Khusus bagi Yogyakarta, akan disediakan paviliun khusus yang menampilkan ragam kerajinan dan kesenian asal kota tersebut.
Bendahara Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Yogyakarta, Emirita Pratiwi, menambahkan ada lebih dari 100 pengrajin asal Yogya yang akan memamerkan karyanya di Inacraft. Bentuk kerajinan yang akan ditampilkan antara lain kain batik, kerajinan perak, kulit, kayu, gerabah dan bambu. "Kami bangga sekali karena Yogyakarta baru-baru ini ditetapkan sebagai pusat industri kreatif di Indonesia dan di Inacraft kami akan mempresentasikan beragam bentuk kerajinan yang ada di Yogyakarta," ujarnya, dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Selasa (25/4).
Tak hanya itu, Yogyakarta juga akan memiliki booth kolaborasi dengan Kyoto Nishijin Textile Industry asal Jepang. Kedua kota yang telah menjadi sister city selama 35 tahun tersebut akan menampilkan karya tekstil hasil kolaborasi seniman Yogya dan Kyoto.
Inacraft 2017 rencananya akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (26/4) esok. Pameran kerajinan yang mengangkat tema sentral From Smart Village to Global Market tersebut ditargetkan dapat menarik 200.000 pengunjung. Panitia penyelenggara berharap Inacraft dapat menghasilkan transaksi ritel Rp 142 miliar dan kontrak dagang senilai 12 juta dolar AS.