Senin 24 Apr 2017 15:43 WIB

Labuan Bajo Penuh Pesona, Para Diplomat Terkesima

Dua penari memperagakan gerakan Tari Caci di Pantai Pede, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dua penari memperagakan gerakan Tari Caci di Pantai Pede, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Kegiatan Sekolah Staf Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan ke-18 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 16-22 April benar-benar menyisakan kesan mendalam bagi para pesertanya. Keindahan alam di destinasi wisaya yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat itu pun membuat peserta Sesparlu yang merupakan para diplomat RI terkesima.

Shana Fatina, selaku person in charge (PIC) Labuan Bajo dari Pokja Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menuturkan, para peserta Sesparlu Angkatan ke-18 juga bertemu dan berdiskusi dengan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, pada Kamis (20/4) malam. Dalam kesempatan itu, Agustinus menyampaikan apresiasi sekaligus harapan kepada para peserta Sesparlu yang bakal menjadi diplomat RI.

Agustinus sangat berharap para diplomat RI bisa ikut mengenalkan dan memopulerkan Labuan Bajo yang kini sudah masuk dalam daftar destinasi prioritas Kemenpar. “Beliau (Agustinus, red) menegaskan kesiapan Labuan Bajo untuk terus memajukan sektor pariwisata sebagai salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia,” ujar Shana.

Lebih lanjut, Shafa -panggilan akrab Shana- menambahkan, Direktur Sesparlu Odo Rene Mathew Manuhutu dalam kesempatan itu menuturkan, ada tiga hal penting yang ditangkap pada diplomat di Labuan Bajo.  Yakni keindahan alam, kekayaan budaya dan potensi sumber daya manusia.

Shafa menjelaskan, pejabat Kemlu itu menyatakan bahwa tiga hal tersebut merupakan potensi yang bisa melambungkan nama Labuan Bajo. Syaratnya, ketiga hal itu dikombinasikan dan dikembangkan secara baik.

Peserta Sesparlu juga bertemu dan berdiskusi dengan Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong, sekaligus memperingati Hari Kartini pada 21 April 2017. Pada hari yang sama, para diplomat peserta Sesparlu ambil bagian dalam “Weekly Clean Up” di Labuan Bajo bersama warga lokal dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemerhati lingkungan.

Komitmen Diplomat

Sebelumnya, para diplomat peserta Sesparlu tiba di Labuan Bajo pada 16 April lalu. Keesokan harinya, mereka langsung berkunjung ke Pulau Padar, Pulau Komodo dan Pulau Mawan.

Bahkan, ada kegiatan di Taman Bacaan Pelangi di SDN Lancang. “Pihak Pusdiklat Kemenlu menyumbangkan sejumlah buku yang dikumpulkan dari para peserta untuk disumbangkan ke perpustakaan Taman Bacaan Pelangi,” tutur Shafa.

Namun, kata Shafa, hal yang terpenting adalah komitmen para diplomat peserta Sesparlu untuk ikut memopulerkan Labuan Bajo. Apalagi, kegiatan itu juga diikuti diplomat asing dari Australia, Cina, Myanmar, Fiji, Laos, Kamboja dan Papua New Guinea.

Bahkan Kemlu dalam kegiatan itu mencanangkan tagar atau hashtag khusus, yakni #sesparlugoestobajo, #wonderfulindonesia dan #pesonaindonesia. “Jadi, setiap peserta wajib untuk mengunggah kegiatan dalam bentuk vlog, foto, dan kicauan di Twitter,” ujar Shana.

Soal memasarkan destinasi di luar negeri, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga tak henti-hentinya meminta peran serta para diplomat RI. Menteri asal Banyuwangi itu berharap kepada para diplomat RI di mancanegara untuk aktif mempromosikan Wonderful Indonesia.

"Para diplomat itu adalah ujung tombak di mancanegara. Kami sangat terbantu dalam promosi pariwisata dan investasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement