REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata 'OK' merupakan ekspresi setuju dalam bahasa Inggris yang diikuti puluhan bahasa lainnya di dunia. Seseorang bisa bersorak antusias di tempat parkir, saat bercengkerama dengan teman bicara, atau menggunakan kata ini sebelum mengalihkan pembicaraan.
Ada banyak versi tentang asal-usul kata 'OK.' Ada yang berpendapat 'OK' berasal dari Pelabuhan Haiti yang mengatakan 'Aux Cayes,' dari Louisiana (Prancis) dengan 'Au Quai,' atau Puerto Rico dengan 'Aux Quais.' 'OK' juga disebut berasal dari bahasa Jerman 'Ober-Kommando,' Chocktaw 'Okeh,' Skotlandia dengan 'Och Aye,' Wolof dengan 'Waw Kay,' Yunani 'Olla Kalla,' dan Latin 'Korrecta.'
Penulis buku 'OK: The Improbable Story of America's Greatest Word,' Allan Metcalf mengatakan'OK' terlahir dari lelucon seorang editor surat kabar 1839. Profesor Kolombia yang selama bertahun-tahun menjelajahi sumber-sumber sejarah tentang bukti 'OK,' Alen Walker Read menerbitkan temuannya dalam serangkaian artikel jurnal 1963-1964.
Dilansir dari Mental Floss, pada Sabtu, 23 Maret 1839, editor Boston Morning Post menerbitkan sebuah artikel lucu tentang organisasi satir disebut Anti-Bell Ringing Society. Sang Editor menuliskan kata o.k - all correct - dan selanjutnya.
Kata 'OK' tampak bagi penulis sebagai singkatan pelesetan dari all correct. Tren ini berdasar pada ejaan yang salah eja, seperti o.w atau oll write (seharusnya all write), dan no go (seharusnya know go).
Pada masa yang sama juga ada sejumlah singkatan yang menjadi bahasa gaul kala itu, seperti i.s.b.d (it shall be done), r.t.b.s (remains to be seen), dan s.p. (small potatoes). Ini juga yang menjadi sejarah awal dari OMG, LOL, dan lainnya.
Kata 'OK' kemudian dipakai telegraf untuk menerima transmisi dan menjadi salah satu kosakata Amerika terbesar di dunia. 'OK' menjadi kata 'amnesia' yang menjadi universal di awal abad 20-an.