REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 52 penerbit di Indonesia, bersiap untuk memperebutkan buku terbaik pada Islamic Book (IB) Award 2017 yang akan digelar pada Rabu (3/5) mendatang di Jakarta Convention Center (JCC). “Ada 273 judul buku dari 52 penerbit yang mendaftarkan diri untuk ikut IB Award di IBF 2017,” kata Vanda Yunita, Koordinator IB Award IBF 2017, di Jakarta, Kamis (20/4).
Vanda menyebutkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak penyelenggara IBF menyiapkan tujuh kategori untuk ajang IB Award. Ketujuh kategori itu adalah buku Islam terbaik kategori fiksi anak, buku Islam terbaik kategori fiksi dewasa, buku Islam terbaik kategori nonfiksi anak, buku Islam terbaik kategori nonfiksi dewasa, buku Islam terbaik kategori terjemahan, buku Islam kategori desain sampul terbaik, dan buku Islam kategori ilustrasi terbaik.
“Pemenangnya akan diumumkan pada pembukaan Islamic Book Fair (IBF) tanggal 3 Mei 2017,” ujar Vanda.
Ia menyebutkan, untuk kategori fiksi anak terdiri atas 49 judul, fiksi dewasa 41 judul, nonfiksi anak (61), nonfiksi dewasa (91), terjemahan (7), desain sampul (124), dan ilustrasi sebanyak 66 judul. Para penerbit yang mengirimkan karya untuk diikutsertakan dalam IB Award ini berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Yogyakarta, Pati, Surakarta, dan beberapa daerah lainnya. Di antaranya Gagas Media, Agro, Alif, Republika Penerbit, Prenada, Al-Kautsar, Erlangga, Gema Insani Press, Gramedia, Mizan, Luxima, Noura, Indiva, dan lainnya.
“Ada juga dari penerbit perguruan tinggi, seperti UHAMKA Press, PPIM UIN, dan lain-lain,” ujar dia.
Sedangkan dewan juri IB Award 2017 ini diketuai oleh Prof Nasaruddin Umar, dengan anggota Adian Husaini, Ahmad Lutfi Fathullah, Ahmadun Yosi Herfanda, Nina M Armando, dan Rudy Farid Sagir.
Selain penghargaan atau anugerah buku terbaik, pihak penyelenggara juga akan mengumumkan Tokoh Perbukuan Islam 2017. Untuk kategori tokoh perbukuan ini, kata Vanda, kriterianya adalah aktif menulis buku dalam beberapa tahun terakhir, memiliki pengaruh besar terhadap umat, konsisten dalam dakwah, memiliki kegiatan untuk kemaslahatan umat, dan aktif dalam kegiatan literasi.